TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mulai mengkaji relokasi Pelabuhan Merak di Banten setelah pada pada musim Lebaran ini terbukti tidak maksimal menampung arus mudik dan balik. "Lokasi Pelabuhan Merak sudah tidak memadai untuk menampung arus kendaraan dan orang. Kementerian Pekerjaan Umum sudah diminta untuk mulai mengkaji tempat yang cocok untuk pelabuhan yang baru," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung di kantor Kementerian Perekonomian, Senin, 11 Agustus 2014. (Baca: Bakauheni Harus Diperluas, Merak Tak Lagi Memadai)
Chairul mengatakan, selain evaluasi terhadap Pelabuhan Merak, pemerintah juga akan mengevaluasi Pelabuhan Bakauheni. Namun Pelabuhan Bakauheni tidak akan dipindah, melainkan hanya diperluas. "Bakauheni masih memiliki infrastruktur yang cukup memadai. Perluasan area pelabuhan rencananya dilakukan untuk menghadapi arus mudik Lebaran tahun depan," ujarnya.
Pemindahan Pelabuhan Merak ini, ujar Chairul, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi ekonomi antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. "Sebelum dipindah, Pelabuhan Merak akan dimaksimalkan sementara dengan pengerukan di dermaga agar kapal besar dapat berlabuh di semua dermaga yang ada," ujarnya. (Baca: Ini Pelabuhan Terpadat Selama Musim Mudik)
Untuk angkutan Lebaran tahun ini, PT Angkutan Sungai Danau dan Pelabuhan (ASDP) Cabang Utama Merak mengerahkan 42 kapal roll on roll off (ro-ro) untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada arus mudik dan arus balik. Mereka juga telah menyiapkan lahan parkir yang berkapasitas 500 kendaraan pribadi.
Juru bicara PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Mario Sardadi, mengatakan arus mudik Lebaran di Pelabuhan Merak memang menjadi perhatian khusus pemerintah setiap tahun. (Baca:Jumlah Kendaraan di Merak Naik 200 Persen)
AMOS SIMANUNGKALIT
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Prabowo Disebut Terasing dari Pemilihnya
Rini Soemarno Bicara soal Hubungan dengan Megawati
Khotbah Jumat Pro-ISIS, Turunkan Khatib dari Mimbar