TEMPO.CO, Jakarta - Banyak cara dilakukan para calon penumpang kereta untuk berburu tiket selama musim mudik Lebaran. Sulitnya mencari tiket saat puncak arus mudik dan balik Lebaran membuat mereka terpaksa membeli tiket dari calo meski harganya selangit.
Penelusuran Tempo pada saat musim mudik Lebaran lalu menemukan sejumlah modus yang dilakukan oleh calo tiket. Di antaranya, menggunakan kartu tanda penduduk (KTP) palsu untuk mendapatkan tiket asli. (Baca juga: Pengoperasian Kereta Tambahan Lebaran Diperpanjang)
Di akhir Juli 2014, Tempo menyambangi Stasiun Pasar Senen di Jakarta Pusat. Saat masuk area parkir, Tempo mengamati seorang pria yang tengah menyapa calon penumpang. Ia bertanya apakah orang itu sudah mempunyai tiket. Begitu dijawab "belum", ia mengajak pria tersebut berjalan menuju gang di sebelah stasiun.
Calo itu kemudian mempersilakan si calon penumpang duduk. “Tidak ada masalah kalau (memesan tiket kereta) tidak ada KTP. Kami bisa membuatkan KTP-nya,” katanya. (Baca juga: Puncak Mudik, Jadwal Kereta Molor 30 Menit)
Si calo kemudian membuka situs Paditrain.com di telepon selulernya dan memeriksa ketersediaan tiket untuk kereta rute Pasar Senen–Semarang Tawang. Ia menawarkan kereta Senja Utama Semarang kelas bisnis dengan waktu keberangkatan 19.45 WIB. Harga tiket dipatok Rp 400 ribu jika calon penumpang memiliki KTP dan Rp 450 ribu jika butuh KTP palsu. Padahal, harga resmi tiket hanya Rp 230 ribu.