TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan baja nasional PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (PTKS) membentuk usaha patungan bernama PT Krakatau Nippon Steel Sumikin (KNSS) dengan perusahaan Jepang Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation (NSSMC). Perusahaan baru ini berfokus pada kegiatan produksi dan penjualan produk-baja untuk otomotif. (Baca:M.S. Hidayat: Ekspor CBU Bakal Tembus 200 Ribu)
Direktur Utama Krakatau Steel Irvan K. Hakim mengatakan pembentukan perusahaan patungan ini dilakukan dengan mempertimbangkan terus tumbuhnya industri otomotif nasional yang memberikan ruang terbuka terhadap permintaan. "Kami percaya otomatis permintaan produk pelat baja terus meningkat," ujarnya dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin, 11 Agustus 2014. (Baca:Dahsyat, Sejak Januari Sudah 20 Mobil Diluncurkan)
Irvan menyatakan pembentukan KNSS telah diawali pada Desember 2012, sedangkan perjanjian final baru dilaksanakan setelah dilakukan diskusi yang lebih rinci mengenai terms and conditions oleh kedua belah pihak. "NSSMC memiliki 80 persen kepemilikan KNSS dan PTKS memiliki 20 persen," ujarnya.
Bisnis utama KNSS, ujar dia, adalah memproduksi dan memasarkan produk-produk baja lembaran berupa annealed cold, rolled steel dan hot-dip galvanized steel untuk keperluan otomotif dengan kapasitas produksi mencapai 480 ribu metrik ton/tahun. Di lain pihak, perkiraan produksi perusahaan akan dimulai pertengahan tahun 2017. (baca:Rugi Kurs, BAJA Kurangi Impor Bahan Baku)
Untuk mencapai target itu, kata Irvan, perusahaan segera membangun pabrik baru KNSS di Cilegon, Banten, dengan modal hingga US$ 142 juta atau sekitar Rp 1,6 triliun. Perkiraan nilai investasi total untuk pendirian fasilitas produksi mencapai US$ 300 juta atau sekitar Rpp 3,5 triliun. Diharapkan proyek ini mampu menyerap 280 orang tenaga kerja pada saat beroperasi. (Baca;Listrik Naik, Krakatau Steel Bangun Pembangkit)
Irvan mengatakan teknologi yang digunakan pabrik baru ini sama dengan fasilitas produksi NSSMC di Jepang sehingga akan mampu menghasilkan produk baja berkualitas tinggi untuk kebutuhan industri otomotif, termasuk baja untuk bagian luar mobil (outer panel) dan baja berkekuatan tinggi. "Melalui KNSS, kedua belah pihak berkeinginan kuat mendukung pertumbuhan industri otomotif nasional," kata dia.
JAYADI SUPRIADIN
Berita Terpopuler:
Rini Soemarno Bicara soal Hubungan dengan Megawati
Penyebab Hilangnya Suara Jokowi-Kalla Belum Jelas
Lima Pemain MU Ditendang, Kagawa Aman
Benarkah Megawati Ikut Memilih Tim Transisi?
5 Hal Kontroversial tentang Syahrini
SBY, Orang Paling Tepat Bantu Transisi Jokowi