Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kebun Binatang Bandung Kewalahan Atasi Sampah  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Sejumlah wisatawan memperhatika beruang di Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat (2/1). Pengunjung Kebun Binatang pada liburan akhir tahun ini tidak seramai tahun lalu. TEMPO/Prima Mulia
Sejumlah wisatawan memperhatika beruang di Kebun Binatang Bandung, Jawa Barat (2/1). Pengunjung Kebun Binatang pada liburan akhir tahun ini tidak seramai tahun lalu. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Sampah buangan pengunjung masih jadi masalah besar di Kebun Binatang Bandung. Pengelola masih belum menemukan cara jitu untuk mengurangi sampah bekas makanan dan minuman. Menaikkan tarif kepada pengunjung umum menjadi salah satu solusi.

Pantauan Tempo, kondisi Kebun Binatang Bandung kurang bersih. Plastik kemasan makanan dan minuman sebagian masih berkumpul di tanah dan di sela tanaman tempat berjalan kaki. Di kolam kandang terbuka untuk buaya, misalnya, terapung kaleng bekas minuman. Pemerintah Kota Bandung juga pernah menyampaikan kurang bersihnya tempat itu dari laporan pengunjung.

Petugas Bidang Pendidikan dan Hubungan Masyarakat Yayasan Margasatwa Taman Sari Bandung, Sudaryo, menuturkan pengelola belum punya cara ampuh untuk mengurangi sampah bawaan pengunjung dan tidak membuangnya sembarangan. "Kita tidak bisa memaksa. Pengunjung juga harus nyaman," ujarnya di kantornya, Senin, 11 Agustus 2014.

Sejauh ini, pengelola hanya bisa mengimbau pengunjung agar membuang sampah pada tempatnya. Sampah yang berserakan tak hanya mengganggu kenyamanan pengunjung, tapi juga sangat membahayakan satwa-satwa di kandang terbuka. Sampah plastik yang terbawa angin ke kandang kadang dimakan hewan. "Beberapa tahun lalu, ada seekor jerapah yang mati karena makan plastik, 2 kilogram menumpuk sehingga mengganggu pernapasannya," ujarnya.

Jumlah rata-rata pengunjung pada hari kerja, Senin sampai Jumat, berkisar 1.000 orang per hari. Saat akhir pekan, Sabtu dan Minggu, pengunjung melonjak dua-lima kali lipat. Sampah kemasan plastik dan dedaunan rontok yang diangkut mencapai dua bak mobil terbuka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tiap libur hari raya Idul Fitri, masalah sampah menjadi bom waktu seiring membeludaknya pengunjung. Pada libur Lebaran tahun ini sejak 28 Juli hingga 6 Agustus lalu, Kebun Binatang Bandung dikunjungi 158.998 orang. Puncaknya, 30 Juli, Kebun Binatang dikunjungi 33.780 orang, sehingga untuk berjalan pun harus bersenggolan dengan pengunjung lain. "Penyapu baru bisa kerja setelah pengunjung pulang, dari jam 4 sore sampai tengah malam," tuturnya.

Di lokasi wisata seluas 14 hektare tersebut terdapat petugas kebersihan berjumlah 14. Tempat sampah diperbanyak hingga 65 titik. Namun banyak yang tak tertampung hingga bertebaran di mana-mana. Beberapa cara alternatif telah dibahas pengelola untuk solusi sampah, dari membagikan kantong plastik bagi pengunjung sampai memahalkan tarif masuk.

ANWAR SISWADI


Topik terhangat:


ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi

Berita terpopuler lainnya:
Prabowo Disebut Terasing dari Pemilihnya
Rini Soemarno Bicara soal Hubungan dengan Megawati
Khotbah Jumat Pro-ISIS, Turunkan Khatib dari Mimbar

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

20 Juni 2021

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park. Dok. Felicia Suadika
Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park memiliki 420 ekor satwa dari 62 jenis satwa.


Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

16 Februari 2021

Kawanan ekor gorila berada di kandangnya setelah dua kawanannya dinyatakan positif COVID-19 usai jatuh sakit  di Taman Safari Kebun Binatang San Diego di San Diego, California. San Diego Zoo
Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

Delapan gorila di Kebun Binatang San Diego telah pulih sepenuhnya setelah tertular Covid-19 bulan lalu.


Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

19 Juni 2018

Sejumlah pengunjung melihat hewan yang berada di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, 16 Juni 2018. Hari libur Lebaran kedua banyak dimanfaatkan ribuan warga untuk berlibur ke Kebun Binatang Ragunan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

Dokter hewan menyarankan Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah pengunjung agar satwa tidak stres.


Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

19 Juni 2018

Halte Transjakarta Dukuh Atas dengan tujuan Ragunan di padati antrian warga Jakarta, (01/01). Meski antrian panjang dan berdesakan warga Jakarta tetap antusias untuk berlibur ke kebun Binatang Ragunan. TEMPO/Dasril Roszandi
Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

PT Transjakarta mencatat jumlah penumpang bus Transjakarta rute Kebun Binatang Ragunan mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2018.


Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

19 Juni 2018

Sejumlah pengunjung memadati Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, 16 Juni 2018. Pihak Kebun Binatang Ragunan menargetkan 800 ribu pengunjung selama 15-24 Juni 2018 atau sekitar 80 ribu pengunjung per hari. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

Disebut minim tempat sampah, begini tanggapan pengelola Kebun Binatang Ragunan.


Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

18 Juni 2018

Wisatawan mengamati Gajah Sumatera atau
Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan 95 persen satwa koleksi dipamerkan selama Libur Lebaran 2018.


Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

1 Desember 2017

Sejumlah petugas Rescue Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kota Yogyakarta memotong batang pohon tumbang di kandang burung Kasuari, Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta, 31 Maret 2016. TEMPO/Pius Erlangga
Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga tidak menargetkan jumlah kunjungan selama cuaca buruk, tapi tetap siap menerima pengunjung.


Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

20 November 2017

Pengunjung memberi makan rusa di Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Jawa Barat, 7 Juli 2016. Pengelola TSI menyiapkan area parkir dan menambah personel untuk pelayanan pengunjung saat liburan Idul Fitri. Tempo/ Aditia Noviansyah
Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

Mengaku telah melakukan hal bodoh yang berakibat fatal pada satwa, pelaku pencekokan miras ke satwa TSI di Cisarua, Bogor, menyesal.


Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

10 September 2017

Taman Safari Indonesia memberi kesempatan bagi pengunjung untuk memegang dan berfoto dengan ular koleksinya di Indopet Expo 2017 di ICE, BSD City, Tangerang, 10 September 2017. TEMPO/Maria Fransisca
Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

Taman Safari Indonesia memamerkan koleksinya, berupa ular dan burung kakaktua.


Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

4 Juli 2017

Seekor siamang meminum teh hangat untuk menghangatkan tubuhnya saat udara dingin di kebun binatang Debrecen, Budapest, Hungaria, 25 Janaruari 2017. (Zsolt Czegledi/MTI via AP)
Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

Tim BKSDA yang mengunjungi Kebon Rodjo juga menilai kondisi kandang satwa memenuhi standar.