TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Pemeliharaan Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Joko Susetyo mengatakan dinding rumah di Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, roboh akibat lubang yang dibuat warga di dinding turap atau sheet pile. "Kami menemukan ada tiga lubang," kata Joko saat dihubungi, Selasa, 12 Agustus 2014. Bolongan itu tersebar di bantaran sepanjang 60 meter.
Joko menuturkan rumah warga itu dibangun di atas kepala turap. Dinding yang berada di daerah aliran sungai tersebut roboh lantaran terempas aliran kali saat muka air meninggi akibat hujan yang terjadi semalam. Sedangkan lubang pada turap membuat air yang menggenangi permukiman semakin luas.
Joko berujar, ketiga lubang pada dinding turap sudah ditambal dengan karung pasir sebagai langkah penanganan darurat. Selanjutnya, ia mengatakan, Dinas Pekerjaan Umum, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Tata Ruang, serta Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan akan mengembalikan sungai ke lebar semula, yakni 20-30 meter.
Lebar sungai yang saat ini hanya 2-3 meter akan membuat daerah itu banjir setiap kali hujan turun lantaran sungai tak mampu menampung debit air. "Setelah warga pindah, sungai harus segera dilebarkan," katanya. (Tanggul Jebol, Warga Mampang Kebanjiran)
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah menargetkan penertiban permukiman di daerah aliran sungai itu harus mulai dikerjakan paling lambat akhir pekan ini. Setelah permukiman dibongkar, pemerintah DKI akan membuat dinding turap baru. Menurut dia, penundaan penertiban membuat warga beranggapan pembuatan lubang pada dinding turap dimaklumi oleh pemerintah. "Kami mau bongkar semua dan buat turap baru," ujarnya.
LINDA HARIANI