TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat psikologi politik dari Universitas Indonesia Hamdi Muluk menilai ancaman penculikan Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik yang disampaikan pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa merupakan bentuk kekerasan verbal. “Kekerasan verbal itu berasal dari tokohnya yang mengkooptasi ke bawah,” kata Hamdi saat dihubungi, Selasa, 12 Agustus 2014. (baca : Siapa M Taufik, Pengancam Ketua KPU?)
Menurut Hamdi, selama ini Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto kerap mengeluarkan pernyataaan yang bernada provokasi. Bahkan, saat berpidato di Mahkamah Konstitusi, Rabu, 6 Agustus lalu Prabowo beberapa kali mengeluarkan kalimat provokatif. Prabowo menyebut pelaksanaan pemilihan presiden 9 Juli lalu lebih buruk dari sistem totaliter yang diterapkan Korea Utara. (Baca: Fadli Zon Juga Ingin Ketua KPU Ditangkap)
Prabowo juga menyebutkan adanya sejumlah intimidasi yang diterima tim pemenangan di daerah. Dia bahkan menyebut ada posko saksi yang dibakar. Padahal setelah dikonfimasi, salah satu posko di Banyuwangi itu hanya dilempari batu. Sikap provokatif Prabowo ini kata Hamdi justru dipelihara dan sengaja dibiarkan. Hal ini mendorong pengikut di bawah turut melakukan tindakan provokatif. “Akhirnya ada pembiaran dan diikuti oleh pendukungnya.”
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerindra DKI Jakarta, Muhammad Taufik, mengatakan akan menangkap Husni Kamil Manik. "Jika kepolisian tidak menangkap, kami yang akan tangkap," ujarnya saat melakukan konferensi terkait dengan sidang sengketa perselisihan hasil penetapan pemilihan umum presiden, Ahad lalu. Husni dinilai lalai dan bertanggung jawab atas berbagai kecurangan selama pilpres yang menyebabkan kekalahan Prabowo-Hatta.
Ancaman Taufik ini ditiru sejumlah pendukungnya. Kemarin, massa pendukung Prabowo-Hatta yang berdemontrasi di depan gedung MK juga menyuarakan hal sama. Salah seorang orator yang berdiri di depan massa mengancam akan menghilangkan nyawa Husni. “Kalau perlu, Husni Kamil Manik kami bawa, adili bersama. Kami bunuh," kata orator itu.
Para pendukung Prabowo-Hatta yang turut berunjuk rasa menyambut orasi itu. "Bunuh!" teriak massa. Orator yang sama meneriakkan tantangannya kepada Ketua KPU. Dia menuturkan akan terus menegakkan keadilan yang dianggapnya telah direnggut dari Prabowo-Hatta. "Jangan coba-coba ganggu militansi pendukung Prabowo. Bersama M. Taufik, kami akan lawan kezaliman," ujar orator melanjutkan seruan tersebut.
IRA GUSLINA SUFA
Terpopuler
Rini Soemarno Bicara soal Hubungan dengan Megawati
Lima Pemain MU Ditendang, Kagawa Aman
5 Hal Kontroversial tentang Syahrini
Benarkah Megawati Ikut Memilih Tim Transisi?