TEMPO.CO, Lumajang - Sejumlah elemen masyarakat Lumajang, Jawa Timur, menyatakan menolak paham Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS) masuk di wilayahnya. Deklarasi penolakan paham ISIS ini dilakukan seusai istigasah untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan di pendapa Kabupaten Lumajang, Selasa malam, 12 Agustus 2014.
Deklarasi tersebut diikuti oleh perwakilan dari anggota musyawarah pimpinan daerah dan anggota musyawarah pimpinan kecamatan, Nahdlatul Ulama, Gerakan Pemuda Anshor, Fatayat, Muslimat, PMII, HMI, dan MUI. Sejumlah elemen masyarakat dan pemerintah ini juga melakukan penandatanganan penolakan ISIS. (Baca berita terkait: Mabes Polri Belum Pastikan Chep Presiden ISIS)
Wakil Bupati Lumajang As'at Malik mengatakan ISIS jelas-jelas paham yang salah. "Tidak boleh tumbuh dan berkembang di Indonesia," kata As'at Malik, Rabu, 13 Agustus 2014. As'at mengatakan hingga saat ini memang belum ada informasi yang menyebutkan ISIS sudah masuk ke Lumajang. Deklarasi ini sebagai sebuah pernyataan bahwa Lumajang menolak penyebaran paham ISIS di Kabupaten Lumajang.
Kendati menolak paham ISIS masuk Lumajang, As'at mengatakan sebaiknya masyarakat tidak melupakan kejahatan Israel terhadap warga Palestina. "Siapa tahu kalau isu ISIS ini sebagai pengalihan terhadap kejahatan Israel," kata As'at. (Baca juga: Pernah ke Timur Tengah, Tiga Warga Madiun Diawasi)
Gus Hanif, perwakilan dari unsur MUI Kabupaten Lumajang, mengatakan pihaknya sudah membahas paham ISIS ini di internal MUI Kabupaten Lumajang. Intinya, paham ISIS tidak boleh tumbuh dan berkembang di Lumajang. Sekretaris MUI Lumajang ini juga mengatakan pihaknya sudah mengimbau kepada khatib di Lumajang untuk menginformasikan ISIS kepada umat Islam di Lumajang.
DAVID PRIYASIDHARTA