TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polisi RI Jenderal Sutarman mengatakan dia sempat meminta tambahan manuver kepada pilot yang mendampinginya saat menerbangkan pesawat tempur Sukhoi SU30 MK2 milik TNI Angkatan Udara.
Menurutnya bukan hal yang mudah mengemudikan sebuah pesawat tempur. Ini karena menerbangkang pesawat tempur membutuhkan keseimbangan, kemampuan, dan pengetahuan yang tinggi mengingat canggihnya teknologi pesawat tempur. "Pokoknya saya nurut apa perintah pilot saja, tapi saya minta tambah manuver, ya buat uji nyali" kata dia. (Baca: KSAD dan Kapolri Kemudikan Sendiri Sukhoi SU-30 MK2)
Baca Juga:
Senada dengan Sutarman, Jenderal Gatot Nurmantyo, juga mengaku puas bisa terbang dengan pesawat tempur Sukhoi. Sambil berkelakar, dia bercerita pengalamannya ketika mencoba memegang kemudi pesawat. "Pokoknya tak bisa diangkat Kapolri lah, sebab tak ada rambu lalu lintas di atas," kata dia sambil tertawa.
Gatot pun mengerti betapa pentingnya pesawat tempur untuk menjaga kedaulatan dirgantara Indonesia. Dia berharap pemerintah bisa menambah kekuatan tempur TNI AU. Sebagai contoh pesawat tempur baru pengganti F-5 Tiger yang sudah uzur.
"Kita berdoa agar AU ditambah dengan Sukhoi SU35 (pesawat baru buatan Rusia). Kalau punya itu, TNI AU punya kekuatan hebat," kata dia. (Baca: Kapolri - KSAD Sukses Terbangkan Sukhoi SU30 MK2)
Sebelum upacara, Jenderal Sutarman dan Jenderal Gatot Nurmantyo sempat berfoto ria di depan pesawat tempur Sukhoi yang mereka tumpangi. Masih mengenakan pakaian pilot tempur berwarna abu-abu gelap, mereka tampak gagah ditambah kacamata hitam. Selanjutnya, mereka diminta menandatangani helm yang mereka pakai saat terbang sebagai kenang-kenangan TNI AU.
Keduanya mendapat penghargaan lencana Wing Penerbang Kehormatan dari Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Ida Bagus Putu Dunia. Namun sebagai persyaratan, keduanya wajib menerbangkan Sukhoi dari Jakarta ke wilayah udara Pelabuhan Ratu dan balik lagi ke Ibu Kota.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto mengatakan pemberian lencana 'Wing Penerbang Kehormatan' adalah agenda rutin TNI AU. Lencana tersebut diberikan kepada pejabat-pejabat negara yang menjadi tamu kehormatan TNI AU. "Kali ini diberikan kepada Kapolri dan KSAD," kata dia kepada Tempo. (Baca: Kapolri dan KSAD Jajal Jet Tempur Sukhoi)
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana juga pernah mendapatkan lencana kehormatan serupa tahun lalu. Ketiganya juga diberi kesempatan terbang dengan jet tempur Sukhoi SU30 MK2 TNI AU.
INDRA WIJAYA
Mengapa Pendukung Prabowo Berani Mengancam?
Lima Peran Robin Williams yang Tak Terlupakan
Rute Pendukung ISIS dari Indonesia Menuju Suriah
Sultan Yogya: ISIS Itu Kegagalan Memahami Islam
Chelsea Dapatkan Bek Roma, MU Gigit Jari Lagi