TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun mengakui Kurikulum 2013 membuat jadwal pelajaran cenderung padat. "Jam belajarnya lebih lama," ujar dia usai rapat paripurna di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, Selasa, 12 Agustus 2014.
Menurut dia, perlu ada kajian terkait dengan pemberlakuan Kurikulum 2013 karena akan berimbas pada jam masuk dan pulang siswa. "Butuh kebijakan yang sangat arif," ujarnya. Sebab, ia melanjutkan, fakta di lapangan ada satu gedung dipakai oleh dua sekolah. Sekolah yang satu masuk pagi hari dan sekolah satunya lagi masuk sore hari. Padatnya jadwal pelajaran, terutama untuk sekolah yang masuk sore, membuat siswa pulang sekolah malam hari.
"Mungkin bisa pulang sampai pukul 21.30," katanya. Oleh karena itu, ia akan membicarakan dampak pemberlakuan kurikulum baru tersebut dengan pimpinannya. Lasro mengaku mempunyai dua opsi yang bakal diajukan ke pimpinan. Pertama, semua sekolah diwajibkan masuk pagi, termasuk sekolah yang masuk sore digeser ke pagi hari. "Mereka sekolah dari Senin-Jumat dengan jadwal padat," ujarnya. (Baca: 3 Catatan Menteri Nuh atas Kurikulum 2013 dan Penerapan Kurikulum 2013 Terlalu Dipaksakan)
Opsi kedua, Lasro mengatakan, sekolah tetap ada yang masuk pagi dan sore, tapi ada penambahan hari belajar. "Siswa belajar sampai hari Sabtu," katanya.
Kurikulum 2013 bakal diberlakukan tahun ini. Selama ini pemberlakuan baru terbatas di sebagian kelas, yakni kelas 1,2,4,5,7,8,10, dan 11. (Baca: 200 Ribu Guru Belum Dilatih Kurikulum 2013)
ERWAN HERMAWAN
Berita Lainnya:
Mengapa Pendukung Prabowo Berani Mengancam?
Robin Williams Alami Depresi, Diduga Bunuh Diri
Lima Peran Robin Williams yang Tak Terlupakan
Rute Pendukung ISIS dari Indonesia Menuju Suriah