TEMPO.CO, California - Amerika Serikat kembali mengirim 130 personel militer ke wilayah Kurdi di Irak utara. Sekretaris Pertahanan AS Chuck Hagel mengatakan marinir dan tentara operasi khusus itu akan memantau situasi kemanusiaan dan tidak akan terlibat dalam pertempuran menghadapi Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS).
“Tugas anggota tim untuk menilai apa yang bisa kami lakukan untuk membantu,” tutur Hagel, Rabu, 13 Agustus 2014. Tim ini bekerja dengan perwakilan Kementerian Luar Negeri dan USAID untuk mencegah kemungkinan genosida.
Sebelumnya, Amerika sudah mengirim 250 personel di Bagdad dan Erbil. Amerika mengklaim pihaknya sudah mengirim hampir 100 ribu bahan makanan dan lebih dari 27 ribu galon air ke kawasan tersebut. Amerika pun memasok senjata kepada Peshmerga, pasukan elite Kurdi. (Baca: Perangi ISIS, AS Kirim Pasukan Udara ke Irak)
Gerakan ISIS menyebabkan setidaknya 10 ribu warga Irak lari dari rumah mereka. Puluhan ribu warga dari sekte Yazidi bahkan terjebak di Gunung Sinjar, menanti evakuasi. Selain Amerika, pihak Inggris dan Prancis juga sudah mengulurkan bantuan kepada warga yang terjebak.
BBC | ATMI PERTIWI
Berita Lainnya:
Novela Saksi Prabowo Doakan Israel
Kenaikan Gaji PNS Jadi Pilot Project Jokowi
Begini Robin Williams Saat Pertama Ditemukan
Tim Hukum Jokowi Percaya Diri Soal Saksi Prabowo
Saksi Prabowo Mengaku ke MK Telah Diancam