Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ukraina Perketat Pemeriksaan Konvoi Bantuan Rusia  

Editor

Agoeng Wijaya

image-gnews
Konvoi truk bantuan kemanusiaan melintasi jalan utama M4 (Don highway) wilayah Voronezh, Rusia (12/8). Rusia mengirim 280n truk untuk memberikan bantuan ke zona yang dikuasai pemberontak di timur Ukraina. AP/Pavel Golovkin
Konvoi truk bantuan kemanusiaan melintasi jalan utama M4 (Don highway) wilayah Voronezh, Rusia (12/8). Rusia mengirim 280n truk untuk memberikan bantuan ke zona yang dikuasai pemberontak di timur Ukraina. AP/Pavel Golovkin
Iklan

TEMPO.CO, Kiev - Pemerintah Ukraina akan menolak masuknya iring-iringan lebih dari 250 truk Rusia, yang diklaim membawa pasokan bantuan kemanusiaan. Iring-iringan bantuan kemanusiaan dari Rusia itu diperkirakan tiba di perbatasan Ukraina pada Rabu malam waktu setempat.

Agence France-Presse (AFP) melaporkan pihak berwenang Ukraina berencana menghentikan truk-truk tersebut di perbatasan. Isi muatan akan dibongkar, diseleksi, kemudian akan dibawa ke Ukraina dengan bantuan Komite Palang Merah Internasional (ICRC).

"Kami tidak akan membiarkan (konvoi) disertai oleh Kementerian Keadaan Darurat Rusia atau oleh pasukan Rusia," kata Valeriy Chaly, Wakil Kepala Administrasi Kepresidenan kepada AFP, seperti dilansir International Business Times, Rabu, 13 Agustus 2014.

Perdana Menteri Ukraina, Arseny Yatseniuk, juga mengecam tindakan Rusia dan menyebut pengirimanan konvoi bantuan itu sebagai tindakan 'Sinisme Rusia'. "Pertama, mereka mengirim tank-tank, rudal Grad, dan bandit-bandit yang menembaki warga Ukraina, dan kemudian mereka mengirim air dan garam," ujarnya.

Namun Moskow bersikeras paket bantuan kemanusiaan tersebut akan dikirim ke wilayah timur Ukraina yang dilanda perang. Pemerintah Rusia juga menegaskan iring-iringan diperbolehkan untuk operasi kemanusiaan dan meminta "kerja sama maksimum" dari pemerintah Ukraina.

Ukraina dan Amerika Serikat telah menyatakan kekhawatirannya bahwa Moskow menggunakan operasi kemanusiaan sebagai kedok untuk memulai serangan militer dalam mendukung kelompok separatis pro-Rusia di Ukraina timur.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Marie Harf, mengatakan pada Selasa lalu bahwa Rusia tidak memiliki hak untuk masuk ke Ukraina secara sepihak. "Baik dengan kedok iring-iringan kemanusiaan atau alasan lainnya, tanpa izin dari Kiev," ujarnya. (Baca: Barat Kecam Konvoi Bantuan Kemanusiaan Rusia)

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen mengatakan ada kemungkinan yang sangat besar akan terjadi serangan dari Rusia di balik kedok operasi kemanusiaan tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam beberapa pekan terakhir, pemberontak pro-Rusia telah mengalami serangkaian kekalahan besar. Pada Rabu ini, pemberontak menyerang sebuah bus yang membawa pejuang nasionalis, menewaskan 12 orang. Para pemberontak juga menangkap sejumlah pejuang dari kelompok Right Sector, nasionalis ekstrem yang mendukung pasukan pemerintah.

Rusia mengaku membawa 2.000 ton bantuan kemanusiaan ke Ukraina, yang terdiri dari biji-bijian, gula, obat-obatan, kantong tidur, dan pembangkit listrik. Juru bicara Presiden Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan iring-iringan truk bantuan tersebut tidak membawa personel bersenjata.

Kelompok separatis menguasai wilayah 60 mil dari perbatasan Ukraina dengan Rusia, yang berarti konvoi bisa masuk ke Ukraina pada malam hari tanpa verifikasi dari Kiev atau masyarakat internasional.

Juru bicara ICRC di Ukraina, Andre Loersch, mengatakan Moskow belum memberikan rincian apa yang benar-benar dimuat truk itu. Muncul usulan, bantuan kemanusiaan Rusia harus dikirimkan melalui ICRC.

"ICRC mungkin akan membongkar muatan bantuan Rusia di perbatasan internasional dan membawanya dengan kendaraan lain yang bukan dari Rusia," kata dia. ICRC juga akan memastikan bahwa tidak ada senjata yang disembunyikan dalam pengiriman bantuan tersebut, sesuai aturan Palang Merah Internasional.

IB TIMES | THE GUARDIAN | ROSALINA

Baca juga:
Novela Saksi Prabowo Doakan Israel
Kenaikan Gaji PNS Jadi Pilot Project Jokowi
Begini Robin Williams Saat Pertama Ditemukan
Tim Hukum Jokowi Percaya Diri Soal Saksi Prabowo
Saksi Prabowo Mengaku ke MK Telah Diancam

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

8 Februari 2018

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko (kiri), dan Ibu Maryna Poroshenko (kanan), mengunjungi Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, 6 Agustus 2016. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

Ukraina membuat daftar elektronik nama-nama pria yang tidak bertanggung jawab menafkahi anaknya.


Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

13 November 2017

Tentara Ukraina membawa tawanan yang berhasil diselamatkan saat mengambil bagian dalam latihan gabungan Rapid Trident 2017 bekerjasama dengan NATO di Pusat Keamanan Perdamaian Internasional dekat desa Starychy, Ukraina barat, 15 September 2017. REUTERS/Gl
Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

Gudang senjata di Ukraina meledak, menyebabkan satu orang perempuan cedera.


Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

27 September 2017

Gudang penyimpanan amunisi tank meledak di pangkalan militer di kota Balaklia, Ukraina, 24 Maret 2017. Sebanyak 20.000 orang diungsikan ke tempat yang lebih aman. AP/Ministry of Emergency Situations
Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

Sebelumnya, gudang senjata Ukraina juga meledak pada Maret lalu.


Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

8 Mei 2017

Penyanyi Ukraina, Jamala  menyanyikan lagu 1944 saat final Eurovision Song Contest di Stockholm, Mei 2016. REUTERS
Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

Menurut Kedutaan Besar Ukraina, negaranya tetap akan mengadakan kontes Eurovision-2017, di tengah perang "hibrid" dengan Rusia.


Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

8 Mei 2017

Petugas penyelamat Alcides Altamirano dan Irving Altamirano, mengobati seorang wanita yang telah digigit anjing di San Salvador, El Salvador, 15 Agustus 2016. Organisasi penyelamat ini telah didirkan pada 56 tahun silam yang beranggotakan para pemuda. REUTERS/Jose Cabezas
Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

Putri seorang pejabat Ukraina berusia 6 tahun digigit anjing di wilayah Krimea, yang dicaplok Rusia.


Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

21 Maret 2017

Seorang ayah mengantar anaknya sekolah dengan helikopter. CEN
Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

Mantan pejabat tinggi di Kementerian Olahraga Ukraina menuai kritik di media sosial setelah mengantar anaknya ke sekolah menggunakan helikopter.


Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

5 Februari 2017

Warga berkumpul untuk mendapatkan makanan dan bantuan kemanusiaan di Avdiivka, Ukraina timur, 1 Februari 2017. Akibat pertempuran antara Ukraina dan Rusia juga membuat warga kehilangan tempat tinggal mereka. AP Photo/Evgeniy Maloletka
Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

Bentrok senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia mengakibatkan kerusakan infrastruktur.


Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

2 Februari 2017

Presiden Ukraina Petro Poroshenko, memantau latihan militer yang dilakukan di wilayah Kharkiv, Ukraina, 23 Agustus 2016. Mikhail Palinchak/Ukraina Presiden Press Service
Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengklaim 54 persen rakyatnya ingin Ukraina bergabung dengan NATO.


Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

2 Februari 2017

Militer Ukraina mempersiapkan sistem peluncur roket multipel (multiple rocket launcher system/ MLRS)  BM-21 Grad saat latihan militer Divychky, wilayah Kiev, 28 Oktober 2016. REUTERS/Valentyn Ogirenko
Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

Ukraina dan Rusia terlibat perang terbuka di perbatasan, 13 orang tewas.


Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

24 Januari 2017

Presiden Iran, Hassan Rouhani menyampaikan pidatonya terkait perundingan penghentian program nuklir di Teheran, Iran, 14 Juli 2015. Negara-negara Barat akan mencabut sanksi ekonomi terhadap Iran. Reuters
Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

Ukraina menyita pesawat kargo berisi peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang akan diterbangkan ke Iran.