TEMPO.CO, Jakarta - Novela Nawipa, saksi pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang mengundang gelak tawa di sidang Mahkamah Konstitusi kemarin, Selasa, 12 Agustus 2014, ternyata kader Partai Gerakan Indonesia Raya. Dilihat dari akun Facebook-nya, Novela adalah Ketua Dewan Pengurus Cabang Gerindra Kabupaten Paniai, Papua. (Baca: Saksi Kubu Prabowo dari Papua Kocok Perut Hakim MK)
Novela juga tercatat sebagai calon legislator tingkat kabupaten pada Pemilihan Umum 2014. Dia menempati posisi nomor urut 1. Namanya terdaftar dalam pusat data Komisi Pemilihan Umum (www.kpu.go.id).
Informasi dari lamannya, Novela ternyata lulusan Universitas Sains dan Teknologi Jayapura. Perempuan yang 14 September nanti berusia 30 tahun ini juga menekuni bisnis rumah, tanah, dan emas sejak 2009 dan menjadi Direktur CV Iyobai di Timika sejak 2008. Sampai berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari Novela. (Baca: 25 Saksi Prabowo Hatta Ikuti Sidang MK)
Kemarin, ruang sidang pleno MK dipenuhi gelak tawa ketika seorang saksi kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Novela, memberikan kesaksian. Gaya Novela yang selalu berbicara dengan nada tinggi dan berapi-api membawa suasana berbeda di ruang sidang yang biasanya serius. Hal ini terjadi dalam sidang lanjutan sengketa pemilu presiden, Selasa, 12 Agustus 2014.
Wanita yang berasal dari Kampung Awabutu, Kabupaten Paniai, Papua, ini menceritakan di kampungnya tak terjadi pemungutan suara. "Tak ada pemilu, tak ada bilik suara, tak ada petugas KPPS, tak ada tanda tangan formulir," ujar Novela berapi-api dengan cepat. (Baca: Saksi Prabowo Curigai Pemilih Tak Tetap)
Ketika ketua majelis hakim konstitusi, Hamdan Zoelva, bertanya, "Bagaimana keadaan kampung lainnya?" Novela dengan nada tinggi menjawab, "Saya tak mau bicara kampung lain, saya mau bicara kampung saya saja," lalu disambut gelak tawa seluruh hadirin di ruang siang pleno.
Anggota majelis hakim, Patrialis Akbar, ikut bertanya soal jarak antara TPS dan distrik tempat Novela tinggal. "Dekat, Yang Mulia, hanya 300 kilometer," ujar Novela yang lagi-lagi disambut tawa hadirin. "300 kilometer dekat? Wah...," ujar salah satu hadirin. Namun Novela meralat pernyataannya, "Maaf, Yang Mulia, maksud saya, 300 meter jaraknya." (Baca: Saksi Prabowo Mengaku ke MK Telah Diancam)
Patrialis Akbar yang biasanya serius dan tenang pun tak bisa menahan tertawa. Sambil tertawa, Patrialis berkata, "Pertahankan gaya seperti ini, ya. Jarang sekali ada yang begini di sini." Novela menjawab, "Amin, Yang Mulia."
SUNDARI
Berita Terpopuler:
Mengapa Pendukung Prabowo Berani Mengancam?
Lima Peran Robin Williams yang Tak Terlupakan
Rute Pendukung ISIS dari Indonesia Menuju Suriah
Sultan Yogya: ISIS Itu Kegagalan Memahami Islam
Chelsea Dapatkan Bek Roma, MU Gigit Jari Lagi