TEMPO.CO, Nganjuk - Kepolisian Resor Nganjuk melarang penggunaan jalan raya sebagai tempat latihan berbaris. Larangan itu dikeluarkan menyusul tewasnya seorang pelajar setelah ditabrak truk dalam latihan berbaris untuk lomba peringatan Kemerdekaan RI.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Nganjuk Ajun Komisaris Bayu Prasetyo mengatakan larangan itu sudah disampaikan kepada seluruh sekolah di Nganjuk sejak kemarin. "Mulai sekarang jalan raya tidak boleh untuk latihan baris," katanya, Kamis, 14 Agustus 2014.
Bayu mengatakan beberapa waktu terakhir banyak sekolah yang melakukan latihan baris-berbaris dalam rangka mengikuti lomba gerak jalan peringatan Ulang Tahun Kemerdekaan RI. Karena itu, sudah menjadi pemandangan biasa jika latihan tersebut dilakukan di jalan raya karena pelaksanaan lomba juga dilakukan di tempat serupa.
Celakanya, sejumlah sekolah menggunakan jalan raya yang dilalui kendaraan di jalur cepat menjadi lokasi latihan. Salah satunya adalah Madrasah Aliyah Warujayeng Kertosono yang melakukan latihan baris-berbaris di jalan raya Warujayeng-Prambon, Kecamatan Tanjunganom.
Latihan baris yang berujung maut itu dilakukan kemarin, Rabu, 13 Agustus 2014, saat satu regu gerak jalan perempuan berlatih di badan jalan. Tak hanya Madrasah Aliyah Warujayeng, sejumlah regu dari sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah pertama (SMP) turut menggunakan jalur itu untuk latihan. "Kala itu jalanan dipenuhi anak-anak latihan baris," kata Bayu.
Di tengah latihan itu sebuah truk menyeruduk regu Madrasah Aliyah Warujayeng. Truk yang dikemudikan Soewito, 65 tahun, warga Desa Gebangkerep, Kecamatan Baron, Nganjuk, itu diduga mengalami kerusakan pada rem hingga tidak bisa dikendalikan. Akibatnya, sejumlah siswa yang berada di belakang barisan terlempar dan terlindas. Dina Yulia Setyowati, pelajar kelas IX, tewas. Selain itu, enam siswa lainnya terluka dan patah tulang.
HARI TRI WASONO
Berita lain:
Megawati Usir Media, Sekjen PDIP Beri Penjelasan
Adik Prabowo: Tidak Ada Rekonsiliasi dengan Jokowi
Wawancara Pro-Prabowo, 'Awas Ya Jangan Dipelintir'
Tersengat Listrik, Ketua Komisi V Meninggal