TEMPO.CO, Depok - Kawanan perampok bersenjata api menyatroni sebuah rumah mewah milik Oktaria Suryaningsih, 62 tahun, istri mendiang artis Farouk Afero, di Jalan Sirna Galih, Cinangka, Sawangan, Depok, pada Selasa sore, 12 Agustus 2014, sekitar pukul 16.30. Pelaku yang berjumlah enam orang memasuki rumah dengan berpura-pura menanyakan pemilik rumah lalu menyekap dan menggasak barang-barang milik korban.
"Pelaku memasuki rumah dengan cara yang sopan, pelakunya profesional," kata Kepala Polresta Depok Komisaris Besar Ahmad Subarkah, Rabu, 13 Agustus 2014.
Menurut dia, kasus itu sedang diselidiki oleh Reskrim Polresta Depok. Hasil penyelidikan awal dari tempat kejadian perkara menunjukkan aksi pelaku ini mirip dengan perampokan di Pondok Indah dan Bekasi. "Mereka tidak melakukan kekerasan, hanya menodong dengan pistol," katanya. "Kami juga berkoordinasi dengan wilayah lain, Jakarta Selatan dan Bekasi."
Kawanan rampok mendatangi rumah Oktaria dengan bersikap sopan dan berpura-pura sebagai tamu yang menanyakan alamat rumah seseorang. Saat itu Oktaria tidak ada di rumah karena sedang berada di Jakarta. Di rumahnya saat itu ada anak-anak Oktaria, yaitu Rubina Afero, 20 tahun; Waliana Melandi (25); Vario Achmada (22); dan seorang asisten rumah tangga, Syahrudin (42).
Awalnya para pelaku yang menggunakan mobil Avanza disambut oleh Rubina yang menduga mereka adalah sanak saudaranya. Pelaku kemudian berpura-pura bertanya kepada Rubina apakah benar rumah itu merupakan milik seorang polisi yang bernama Ali. "Pelaku menanyakan kepada Rubina apakah ini rumah polisi bernama Pak Ali. Kemudian dijawab bukan," kata Kasubag Humas Polresta Depok Ajun Komisaris Subandi mengutip keterangan Rubina. Rubina yang bingung langsung kembali ke dalam rumah untuk bertanya kepada anggota keluarga lainnya.
Kesempatan itu langsung dimanfaatkan pelaku dengan membuka pintu gerbang dan memasukkan mobil ke dalam. Sekitar tiga pelaku langsung masuk ke dalam rumah dan menodong Rubina dengan pistol.
Tidak lama setelah itu, tiga orang lainnya juga dilumpuhkan dengan cara ditodong menggunakan celurit dan golok. "Para penghuni rumah disekap. Setelah menyekap dan mengancam, pelaku meminta barang berharga yang ada di rumah," katanya. (Baca: http://www.tempo.co/read/news/2014/04/28/064573887/Tukang-Kebun-Farah-Quinn-Jadi-Dalang-Perampokan)
Para pelaku menyekap penghuni rumah dengan cara mengikat kaki, tangan, serta menutup mulut korban dengan menggunakan lakban. Ketika para korban sudah tak berdaya, perampok meminta ditunjukkan letak benda berharga. Vario pun kemudian menunjukkan tempat penyimpanan barang berharga yang ada di rumah tersebut. "Dengan ditodong pistol, korban dipaksa untuk menunjukkan tempat penyimpanan barang berharga."
Menurut Subandi, para pelaku berhasil menggasak sebuah brankas yang berisikan surat-surat penting perusahaan dan saham, sertifikat tanah, BPKP mobil, dan 50 gram perhiasan. Mereka juga menggasak dua handphone, iPad, dan notebook. "Kerugian diperkirakan mencapai Rp 80 juta," kata Subandi.
Subandi mengatakan pelaku sudah mengincar rumah tersebut sejak lama. Para pelaku mengenali seluk-beluk kondisi rumah dan jam sepi lingkungan sekitar. Kasus ini awalnya dilaporkan ke Polsek Sawangan pada Selasa malam, kemudian dilimpahkan ke Polresta Depok.
ILHAM TIRTA
Berita Terpopuler
Patung di Monas Dimandikan dengan Jeruk Nipis
Stasiun Bawah Tanah MRT di Sudirman Mulai Dibangun
Dua Kelompok Siap Berdemo Di Depan Gedung MK
Brankas Milik Pengusaha di Pondok Indah Dirampok