TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto meminta masyarakat waspada terhadap kejahatan perampokan yang terjadi akhir-akhir ini. Para perampok melakukan aksi tersebut dengan modus berpura-pura menanyakan alamat lalu masuk ke dalam rumah. (Baca: Ini Tip Menghindari Perampokan di Taksi)
Kasus perampokan seperti itu, kata Rikwanto, sudah tiga kali terjadi dalam tiga bulan terakhir. "Dua kali di Depok, dan satu kali di Jakarta Selatan," kata Rikwanto, Rabu, 13 Agustus 2014. (Baca: Waspada, Perampok Sembunyi di Bagasi Taksi)
Rikwanto menyarankan masyarakat berhati-hati terhadap orang asing yang menghampiri rumah untuk menanyakan alamat. "Biasanya, kan, kalau mau nanya alamat ke warung," katanya. Dia juga mengingatkan masyarakat agar rumah selalu dikunci ketika akan bepergian.
Dalam perampokan yang terjadi di Sawangan, Depok, kata Rikwanto, pemilik rumah, Oktorina Suryaningsih, kehilangan empat sertifikat tanah, satu BPKB mobil, emas, laptop, dan sejumlah ponsel.
Menurut Rikwanto, awalnya para perampok yang terdiri atas tiga laki-laki datang dengan mengendarai Avanza putih. Mereka berhenti di depan rumah korban untuk menanyakan alamat seseorang bernama Ali. Korban mengaku tidak tahu. Perampok kemudian menyarankan korban bertanya kepada orang yang berada di dalam rumah.
"Dari situ, perampok ikut masuk dan menyandera empat orang yang berada di rumah itu," kata Rikwanto. Perampok tersebut membawa senjata api, golok, dan celurit. Mereka kemudian meminta korban menunjukkan tempat penyimpanan harta benda.
INDRI MAULIDAR
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Novela Saksi Prabowo Doakan Israel
Kenaikan Gaji PNS Jadi Pilot Project Jokowi
Begini Robin Williams Saat Pertama Ditemukan