TEMPO.CO, Bogor - Polisi menangkap Maman S., 43 tahun, seorang pengusaha teralis besi di Ciomas, Bogor. Lelaki itu tertangkap tangan saat melancarkan perampokan di Kampung Cikoneng, Desa Pagelaran, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. "Tersangka mengaku sudah merencanakan perampokan itu," kata Kepala Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Besar Sonny Mulvianto Utomo, Kamis, 14 Agustus 2014.
Menurut Mulvianto, korban bernama Neti Herawati, 48 tahun. Tersangka datang ke rumah korban dengan berpura-pura menawarkan pagar teralis pada Rabu lalu. "Saat itu korban berdua dengan anaknya yang bernama Sony," kata Mulvianto.
Tidak berapa lama, anak korban pergi meninggalkan rumah. Tersangka menggunakan kesempatan itu untuk memulai aksinya. Dengan sebilah golok, tersangka mengancam korban untuk menyerahkan harta benda. "Tapi korban melawan," kata Mulvianto.
Tersangka lalu menghantam korban menggunakan pipa besi. Pelaku juga sempat melayangkan goloknya dan mengenai jari kelingking korban hingga putus. "Korban berteriak minta tolong," kata Mulvianto.
Teriakan itu menarik perhatian para tetangga. Mereka datang ke rumah korban dan melihat pelaku tengah memukuli korban. Tersangka kemudian kabur, tapi berhasil diringkus oleh warga. Tersangka pun menjadi bulan-bulanan. "Beruntung polisi cepat datang, dia bisa diselamatkan," kata Mulvianto.
Kepada penyidik, Maman mengaku sudah merencanakan perampokan itu sejak beberapa hari sebelumnya. "Saya sering datang ke rumah korban karena memang kami saling kenal," katanya. Tersangka tergoda untuk merampok korban karena perempuan itu sering mengenakan perhiasan-perhiasan mahal.
Tersangka mengatakan dirinya berbuat nekat karena terbelit utang untuk menjalankan usaha teralis besi. Maman kini harus mendekam di tahanan untuk menjalankan proses hukum berikutnya. Dia dijerat menggunakan Pasal 351 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang Penganiayaan Berat dan Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan. "Ancaman hukumannya 7 tahun penjara," ujarnya.
M. SIDIK PERMANA
Berita lain:
Megawati Usir Media, Sekjen PDIP Beri Penjelasan
Adik Prabowo: Tidak Ada Rekonsiliasi dengan Jokowi
Wawancara Pro-Prabowo, 'Awas Ya Jangan Dipelintir'
Tersengat Listrik, Ketua Komisi V Meninggal