TEMPO.CO, Pasuruan - Rumah yang berada di RT 5 RW 6, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Panggung, Kota Pasuruan, Jawa Timur, itu tampak tak terawat. Halamannya ditumbuhi rumput liar. Sampah daun berserakan. Pintu gerbang dirantai dan digembok.
Itulah rumah Ustad Salim Mubarok At Tamimi. Tokoh yang dikenal sebagai penggerak jihad tersebut saat ini bermukim di Suriah bersama istri dan anak-anaknya. Dia bergabung dengan organisasi Negara Islam Irak dan Suriah atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). (Baca: Panglima TNI Gelar Rapat Bahas ISIS)
Rumah itu sempat ditempati ibunya, Faridah, dan kakaknya, Yayak. Namun, sejak bulan puasa lalu, ibu dan kakaknya meninggalkan rumah tersebut. "Sampai sekarang sepi, tak berpenghuni," kata tetangga Salim, Abdullah, Kamis, 14 Agustus 2014.
Rumah tersebut khusus dibangun oleh almarhum ayahnya, Mubarok, untuk diwariskan kepada Salim. Namun, sejak tiga tahun lalu, rumah itu dihuni ibu dan kakaknya. Sedangkan Salim beserta keluarganya pindah ke Malang, dan menyewa sebuah rumah di Jalan Sulfat, Kota Malang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, sejak dua bulan lalu, Salim memboyong keluarganya ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS. Tiga anak kandung dan dua anak angkatnya turut diboyong. (Baca juga: Pendukung ISIS Menyebar di Negara ASEAN)
Salim lebih dulu ke Suriah sebelum memboyong istri dan anak-anaknya. Tak lama berada di Suriah, seorang anaknya sempat berfoto mengangkat senjata jenis AK 47. Sebagai pejuang ISIS, Salim pun sempat beberapa kali pulang ke Pasuruan.
Lelaki kelahiran 1975 itu merupakan anak tunggal dari pasangan Mubarok dan Faridah. Keduanya adalah duda dan janda. Mubarok beranak lima, sedangkan Faridah beranak tiga. Faridah sempat membuka usaha menjadi pengerah tenaga kerja di Pasuruan.
Selama di Pasuruan, Salim berjualan susu segar. Susu diambil dari sentra peternakan sapi perah di Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan.
Salim menjual susu ke sejumlah toko dan pelanggannya di Pasuruan. Usaha itu ditekuni selama beberapa tahun. Salim memasok susu ke toko dan pelanggannya menggunakan sepeda motor. Hasil berjualan susu digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. (Baca: Bagaimana ISIS Masuk Indonesia)
EKO WIDIANTO
TERPOPULER:
Adik Prabowo: Tidak Ada Rekonsiliasi dengan Jokowi
Tersengat Listrik, Ketua Komisi V Meninggal
Ahok Ingin Ping-ping Jokowi di Depan Istana
Faktor Umur Jadi Sebab Kekalahan Timnas U-19