TEMPO.CO, Jakarta - Peringatan 37 tahun pengaktifan pasar modal Indonesia ditandai dengan kenaikan indeks harga saham gabungan sebesar 19,43 persen. Pada 2 Januari 2014, IHSG berada pada level 4.327,265 poin. Saat penutupan 13 Agustus 2014, IHSG mencatat nilai tertinggi sepanjang 2014 di level 5.168,269.
"Penguatan pasar modal Indonesia dilakukan dalam rangka meningkatkan daya saing untuk menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Nurhaida di gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis, 14 Agustus 2014. (Baca: Roadshow 4 Bulan, BEI Jaring 4.800 Investor)
Sepanjang Januari-Juli 2014, IHSG diklaim terus mengalami tren penguatan. Penutupan IHSG pada 25 Juli 2014 berada di 5.088,802, sementara penutupan akhir Juli 2013 berada di 4.610,377. Berdasarkan data BEI, IHSG menunjukkan tren kenaikan sebesar 10,38 persen. Di lain sisi, nilai kapital pasar saham juga mengalami tren kenaikan 10,27 persen. Nilai kapitalisasi pasar saham sampai dengan akhir Juli 2013 sebesar Rp 4.852 triliun dan pada akhir Juli 2014 membukukan nilai Rp 5.053 triliun. (Baca: Bursa Regional Rebound, IHSG Naik 20 Poin)
Berdasarkan data tersebut, ujar Nurhaida, Indonesia berada di peringkat ketiga dalam pertumbuhan pasar modal Asia dengan besaran 19,43 persen. Di atas Indonesia ada India, yang membukukan pertumbuhan 24,02 persen, dan Thailand di tingkat pertama sebesar 25,49 persen. Di bawah Indonesia ada Filipina dengan pertumbuhan 16,74 persen.
Dari sisi nilai kapitalisasi pasar, Indonesia berada di peringkat ketiga dengan angka pertumbuhan 24,80 persen. Peringkat pertama diduduki Thailand dengan pertumbuhan 29,69 persen. Sedangkan India di peringkat kedua dengan pertumbuhan 25,54 persen. Adapun Jepang mencatat pertumbuhan -2,96 persen. Nilai kapitalisasi pasar Indonesia sampai dengan 12 Agustus 2014 tercatat US$ 410,38 miliar.
Dari sisi reksadana, sampai dengan 13 Agustus 2014 tercatat ada 843 reksadana, termasuk 121 di antaranya yang efektif selama 2014. Sejak 2 Januari 2014 hingga 12 Agustus 2014, total nilai aktiva bersih reksadana meningkat 8,97 persen dari Rp 219,12 triliun menjadi Rp 238,78 triliun.
DINI PRAMITA
Berita Terpopuler:
Mau Ganti Dirut PLN, Dahlan Iskan Ditentang Wapres
Berumur 30 Tahun, Penumpang Pesawat Dapat Hadiah
Menkeu: Subsidi BBM Turun, Defisit APBN 2015 Terpangkas
Dahlan Iskan Bantah Akan Copot Nur Pamudji
Philip Morris Akan Gugat Inggris