Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Kehidupan Keagamaan di Korea Utara  

Editor

Indah Pratiwi

image-gnews
Sejumlah warga Korea Utara melakukan tarian saat merayakan Gencatan senjata Korea ke-61 di pusat kota Pyongyang (27/7). AP/Wong Maye-E
Sejumlah warga Korea Utara melakukan tarian saat merayakan Gencatan senjata Korea ke-61 di pusat kota Pyongyang (27/7). AP/Wong Maye-E
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Adakah aktivitas keberagamaan di Korea Utara? Kantor berita Reuters menyebut, gereja memang berdiri di negara itu--ada empat gereja di Pyongyang--namun lebih digunakan sebagai simbol bahwa negara ini mengakui kebebasan beragama.

Kegiatan keagamaan, tulis media ini, diawasi secara ketat di negara ini. Sementara pemerintah merenovasi Gereja Chilgol yang berdiri kokoh di pinggir Pyongyang, negara juga mengawasi setiap gerakan kaum agamawan. Setidaknya, sudah puluhan pendeta dan misionaris dibui dengan alasan mengganggu stabilitas negara. (Baca: Mantan Napi Ungkap Kengerian Penjara Korea Utara)

Pada bulan Mei, turis asal Amerika Serikat, Jeffrey Fowle, ditahan karena meninggalkan Alkitab di toilet sebuah lokasi wisata yang dikunjunginya. Misionaris Kenneth Bae menjalani 15 tahun hukuman kerja paksa atas tuduhan mencoba untuk menjatuhkan pemerintah.

Misionaris lain, Kim Jeong-wook, asal Korea Selatan, dijatuhi hukuman seumur hidup dengan kerja paksa pada bulan Juni setelah pengadilan Korea Utara menyatakan ia bersalah melakukan spionase dan mengelola gereja bawah tanah.

Banyak warga Korut menyatakan gereja hanya pajangan bagi warga asing dan wisatawan. Banyak orang asing diundang untuk duduk di bangku barisan depan, kata mereka, tetapi dilarang berbaur dengan jemaat lokal. (Baca: 9 Fakta Tentang Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un)

Konstitusi Korea Utara menjamin kebebasan beragama asalkan tidak merusak negara. Karenanya, di luar tempat ibadah yang dikendalikan oleh negara, tidak ada kegiatan keagamaan yang terbuka diperbolehkan.

"Menjadi orang Kristen di Korea Utara sangat berbahaya, dan banyak orang Kristen yang hidupnya berakhir di kamp-kamp penjara atau, dalam beberapa kasus, dieksekusi," kata Benedict Rogers dari Christian Solidarity Worldwide, yang mengkampanyekan kebebasan beragama. "Rezim menuntut kesetiaan mutlak dan pengabdian dan melihat agama sebagai perusaknya."

Sebanyak 99,7 persen pembelot dari Korea Utara mengatakan dalam survei akhir tahun lalu bahwa tidak ada kebebasan beragama di negeri ini. Hanya 4,2 persen dari mereka mengatakan mereka telah melihat sebuah Alkitab ketika mereka tinggal di sana.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Agama pernah dianggap sebagai bagian dari kebijakan penyatuan Utara-Selatan, dengan strategi mencoba untuk menyelaraskan dengan para pemimpin agama di Selatan. Namun keberhasilan dari kelompok agama Korea Selatan dalam membantu untuk menggulingkan kediktatoran militer menyebabkan Pyongyang lebih hati-hati. "Bagian dari ketakutan Korea Utara terhadap Kristen berasal dari suksesnya Kim Dae-jung dan Kardinal Stephen Kim dalam mengakhiri kediktatoran militer di Korea Selatan," kata David Alton, Ketua All-Party Parliamentary Group Inggris.

Padahal dilihat dari sejarah, pemimpin Korea Utara berasal dari keluarga agamis. Presiden pendiri Korea Utara Kim Il-sung adalah cucu dari seorang pendeta Protestan dan ibunya, Kang Ban-sok, adalah seorang Kristen yang taat yang terlibat dalam penerjemahan Alkitab ke bahasa setempat.

Namun ambisi politik mengubahnya. "Mereka berusaha untuk menggantikan agama dengan ideologi pemujaan dinasti," kata Alton.

Karenanya, tulis Reuters, dapat dimengerti ketika mereka menolak undangan Otoritas Gereja Katolik Korea Selatan bagi perwakilan Gereja Katolik Korut yang diayomi negara untuk menghadiri misa kepausan bersamaan kunjungan Paus Fransiskus ke Seoul bulan ini.

REUTERS | INDAH P.

Terpopuler:
Ogah Lawan ISIS, Amerika Kirim Tentara ke Irak
Presiden Sibuk Beli Senjata, Rakyatnya Kelaparan
Filipina Tangkap Jenderal Penculik Aktivis
Biar Terhindar dari Ebola, Ikuti Saran Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Google Chrome. (google.com)
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.


Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.


Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menghadiri pertemuan majelis politik Komite Sentral Partai Buruh Korea, di Korea Utara, dalam foto yang dirilis pada 14 Agustus 2020. Dalam pertemuan tersebut, Kim mengatakan bahwa akan menutup perbatasannya dan menolak bantuan dari luar negeri karena telah melakukan kampanye anti virus yang agresif. KCNA via REUTERS
Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.


Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un melambai saat upacara Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara 14 Januari 2021.[KCNA melalui REUTERS]
Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.


Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Biro Politik Komite Sentral ke-7 Partai Pekerja di Pyongyang, Korea Utara, 30 Desember 2020. Langkah pertama Kim di awal 2021 akan menjadi sinyal pendekatan pertamanya terhadap presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden. KCNA/via REUTERS
Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.


Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tersenyum saat melihat salah satu rumah saat memeriksa lokasi rekonstruksi di daerah yang dilanda topan di Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara, 14 Oktober 2020. Kim Jong Un menjadi sorotan dunia saat  dirinya menangis di tayangan televisi pada akhir pekan lalu. KCNA via REUTERS
Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini


Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.


Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic
Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.


Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.


Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Foto dokumentasi militer Rusia. Tahun lalu, tiga lumba-lumba ini menghilang di musim kawin untuk mencari pasangan, tetapi kembali ke pangkalan sesudahnya. Dailymail.co.uk
Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.