TEMPO.CO, Bangkalan-Kasus kelahiran bayi kembar siam terjadi di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah Syamrabu Bangkalan menyebut bayi kembar dampit dada dan perut. "Dari hasil pemeriksaan, bayi kembar ini hidup dengan satu jantung," kata Ketua Dewan Medik, RSUD Syamrabu, Hamid, Kamis, 14 Agustus 2014.
Karena baru pertama kali merawat bayi kembar siam, kata Hamid, pihak terus melakukan koordinasi dengan dokter ahli dari rumah sakit dr Soetomo Surabaya. "Perawatan akan dipindah ke surabaya," ujar dia.
Baca Juga:
Namun dari berbagai kasus yang banyak terjadi, lanjut Hamid, bayi kembar siam apalagi hidup dengan satu jantung maka prognosisnya kurang baik. "Kecil kemungkinan bisa dipisahkan meski paru-parunya dua," katanya lagi.
Namun Hamid berharap dengan ditangani para dokter ahli dari RS dr Soetomo Surabaya, bayi tersebut bisa diselamatkan karena dokter yang menangani sudah berpengalaman. "Soal biaya gratis, ditanggung BPJS," terangnya.
Bayi kembar siam yang belum diberi nama ini lahir di Klinik Raudhatul Hikmah, Rabu, 13 Agustus 2014 kemarin. Karena kondisi bayi melemah, kemudian dirujuk ke RSUD Syamrabu Bangkalan agar mendapat perawatan intensif.
Keluarga orang tua bayi kembara siam tersebut melarang wartawan melakukan pelipiputan. Mereka meminta nama orang tua dan daerah asalnya tidak disebut tanpa alasan yang jelas.
Sementara itu, Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu (PPKST) RSUD dr Soetomo berhasil memisahkan secara sempurna kembar siam dempet dada (Thoracopagus). Balita kembar siam asal Banyuwangi, Nurul Anindia Vina Maulida dan Rahma Anindita Vani Maulida berhasil dipisahkan setelah menjalani operasi selama tujuh jam, kemarin.
MUSTHOFA BISRI