TEMPO.CO, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan menggelar muktamar di Hotel Empire Palace, Blauran, Surabaya, pada 30-31 Agustus 2014. Menurut Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKB Abdul Kadir Karding, Surabaya dipilih sebagai lokasi muktamar karena letaknya strategis. Juga sebagai bentuk penghargaan karena suara PKB dari Jawa Timur terbanyak se-Indonesia dalam pemilu legislatif dan pemilihan presiden lalu. (Baca: Jelang Muktamar, Penantang Muhaimin Belum Muncul)
Agenda muktamar, antara lain, pemilihan ketua umum dan sekretaris jenderal untuk lima tahun ke depan. Menurut Karding, dari kunjungannya ke para kiai dan masukan dari pengurus-pengurus cabang, Muhaimin Iskandar masih merupakan calon terkuat Ketua Umum PKB untuk periode selanjutnya. "Bisa jadi ia calon tunggal," kata Karding di kantor PKB, pekan ini. (Baca: Bos Lion Air jadi Wakil Ketua Umum PKB)
Menurut Karding, Ketua Umum PKB yang akrab dipanggil Cak Imin itu dianggap sukses memimpin partai oleh kalangan internal baik dalam pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden. "Tidak ada masalah dengan calon tunggal, karena itu menandakan legitimasi pada Cak Imin yang tinggi," katanya. Menurut Karding, Muhaimin membangun sistem partai dan menjalin kembali komunikasi yang baik antarelite partai yang mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam pemilihan presiden ini. "Juga dianggap berhasil dalam membangun kaderisasi internal partai." (Baca: PKB Jawa Tengah: Jokowi Menang di Semua Basis NU)
PKB mendorong orang-orang muda untuk menjadi pemimpin partai dan parlemen di daerah. Pekan ini, PKB mengadakan fit and proper test calon pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) tingkat provinsi dan kabupaten dan kota. Dari 306 peserta uji kepatutan dan kemampuan yang berasal dari 102 kabupaten/kota di tiga provinsi ini, kebanyakan masih berusia sekitar 40 tahun.
RIDHO JUN PRASETYO
Terpopuler
Novela Saksi Prabowo Doakan Israel
Begini Robin Williams Saat Pertama Ditemukan
Kenaikan Gaji PNS Jadi Pilot Project Jokowi
'Presiden ISIS' Ditangkap di Cilacap
Ketua MK Ancam Pidanakan Saksi-saksi Palsu