TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Komisi Pemberatasan Korupsi, Johan Budi Sapto Prabowo, mengatakan lembaganya bakal menindaklanjuti pengakuan bekas Wakil Direktur Keuangan PT Permai Group, Yulianis, dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta kemarin.
Saat itu, Yulianis mengatakan Edhie Baskoro Yudhoyono, putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menerima uang darinya. Uang itu terkait dengan pelaksanaan Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010.
"KPK tak membiarkan. Tentu kalau didukung bukti-bukti akan ditindaklanjuti oleh KPK. Jadi tak bisa kalau sekadar pengakuan," kata Johan di kantornya, Jumat, 15 Agustus 2014. (Baca: Yulianis Bawa Uang Panas Nazaruddin Rp 80 Miliar)
Sejak 2013, Tempo sudah memberitakan adanya aliran uang ke Ibas dari Yulianis. Di hadapan majelis hakim tindak pidana korupsi, sebagaimana dimuat di koran Kompas edisi 15 Agustus 2014, Yulianis menyebut kembali dugaan pemberian uang itu.
"Sebelum kongres. Pak Nazar (Nazaruddin, bekas atasan Yulianis) juga kasih ke Pak Andi Mallarangeng melalui Choel, dan Ibas juga dikasih sebelum kongres." Menteri Olahraga Andi Mallarangeng dan Ibas disebut sama-sama menerima US$ 200 ribu. (Baca: Kubu Anas Berang Nazaruddin Absen Sidang )
Yulianis memang pernah mengungkapkan ada aliran dana ke anak Presiden Yudhoyono itu. Pada Maret 2013, dia membeberkan mengalirnya sebagian duit perusahaan tempatnya bekerja, yang dimiliki Nazaruddin, ke Ibas. Duit sebesar US$ 200 ribu digelontorkan kepada Ibas dalam kaitan dengan Kongres Demokrat di Bandung pada 2010.
Nama Ibas tertera pada dokumen yang diduga milik Yulianis. Dokumen yang diduga rekap data keuangan PT Permai ini beredar di kalangan wartawan pada awal Maret lalu. Ibas tercatat menerima uang sebesar US$ 900.000. Dana itu diterima Ibas dalam empat tahap. (Baca: Jaksa Urai Sumber Dana Anas untuk Kongres Demokrat )
Pada 29 April 2010, Ibas tercatat mendapat duit US$ 600 ribu. Duit itu diserahkan dalam dua tahap, yaitu US$ 500 ribu dan US$ 100 ribu. Sehari kemudian, 30 April 2010, PT Permai kembali mengalirkan duit ke Ibas dalam dua tahap, masing-masing sebesar US$ 200 ribu dan US$ 100 ribu.
Kepada wartawan, Yulianis pernah mengungkapkan bahwa kucuran duit PT Permai sebesar US$ 200 ribu kepada Ibas merupakan dana proyek Hambalang di Sentul, Bogor. Uang tersebut, kata dia, dipakai dalam Kongres Demokrat.
MUHAMAD RIZKI
Berita Terpopuler:
Mengapa Pendukung Prabowo Berani Mengancam?
Lima Peran Robin Williams yang Tak Terlupakan
Rute Pendukung ISIS dari Indonesia Menuju Suriah
Sultan Yogya: ISIS Itu Kegagalan Memahami Islam
Chelsea Dapatkan Bek Roma, MU Gigit Jari Lagi