TEMPO.CO, Jakarta - Koalisi Merah Putih, pengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, dikabarkan mendukung Bendahara Umum Partai Golkar Setya Novanto menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat. Ketua koordinator organisasi pendiri Golkar, Tri Karya, Zainal Bintang, menyatakan sokongan terhadap Setya sudah mendapat restu Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie.
"Sudah beredar (kabar) bahwa dia dipilih Aburizal karena dianggap sebagai pengawal setianya selama ini," kata Zainal saat dihubungi, Kamis, 14 Agustus 2015.
Zainal mengatakan Setya Novanto dipilih setelah Koalisi Merah Putih memberikan mandat jabatan ketua DPR kepada Golkar. Koalisi menganggap partai beringin layak meraih kursi tertinggi parlemen karena mempunyai suara terbanyak di kubunya. "Tetapi jabatan untuk Novanto itu belum menjadi keputusan formal Golkar," ucapnya.
Sebelumnya Koalisi Merah Putih berhasil mendorong revisi Undang-Undang MPR/DPR/DPD/DPRD (MD3) yang mengubah mekanisme penunjukan jabatan ketua DPR kepada pemenang kursi terbanyak dalam pemilu legislatif, menjadi pemilihan paket-paket calon melalui voting. Kini, jabatan ketua DPR akan jatuh kepada legislator yang meraih suara terbanyak dalam voting itu. Jika menurut undang-undang lama, PDI Perjuangan sebagai pemenang pemilu legislatif otomatis mendapat jatah Ketua DPR, sesuai revisi partai banteng kini harus bersaing dengan calon lainnya.
Sumber Tempo di internal Golkar menyebutkan jabatan Ketua DPR adalah salah satu syarat yang diajukan Golkar saat menyatakan bersedia bergabung dengan koalisi Merah Putih. Restu Aburizal didapat Setya setelah hasil pemilu presiden menunjukkan Prabowo-Hatta kalah. Setya dianggap mampu membawa kepentingan Aburizal dan Koalisi Merah Putih melawan kebijakan koalisi pendukung Jokowi-JK di parlemen.
"Dia kan jago kalau bicara soal anggaran," kata Sumber. Zainal menganggap peluang Setya menjabat Ketua DPR cukup besar. Sebab jumlah legislator dari partai Koalisi Merah Putih jauh lebih banyak dibanding legislator pendukung Jokowi-JK. Jumlah kursi partai-partai di dalam koalisi ini lebih dari 60 persen. Sehingga hasil voting diprediksi dimenangkan oleh koalisi Prabowo-Hatta.
Tapi peluang Setya bisa digagalkan bila Golkar segera menggelar musyawarah nasional pada Oktober mendatang untuk melengserkan Aburizal dari jabatannya. Sebaliknya, "Kalau kepemimpinan Aburizal langgeng hingga 2015, besar kemungkinan dia Ketua DPR," ucap Zainal.
Lalu Mara Satria Wangsa, juru bicara Golkar, menolak berkomentar saat dikonfirmasi ihwal kabar tersebut Selasa lalu. Namun dia mengisyaratkan Aburizal sudah memilih Ketua DPR dari Golkar. "Soal ketua DPR itu urusuan Pak Aburizal, DPR perpanjangan tangan dari DPP Golkar," ucapnya.
TRI SUHARMAN
Terpopuler:
Novela Saksi Prabowo Doakan Israel
Begini Robin Williams Saat Pertama Ditemukan
Kenaikan Gaji PNS Jadi Pilot Project Jokowi