TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Tjahjo Kumolo, menyatakan partainya tetap menginginkan posisi ketua Dewan Perwakilan Rakyat. Alasannya, PDI Perjuangan merupakan partai yang mendapatkan suara terbanyak dari rakyat sehingga seharusnya mendapatkan mandat menjadi pimpinan parlemen.
"Jangan semua lewat voting, kami mendapatkan mandat dari rakyat," kata Tjahjo ketika ditemui sebelum pembacaan Nota Keuangan dan rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat, 15 Agustus 2014. (Baca: Jokowi Mungkin Bikin 27 Kementerian)
Untuk meraih posisi pimpinan DPR, kata Tjahjo, partai berlambang banteng ini telah memutuskan untuk mengajukan uji materi di Mahkamah Konstitusi tentang Undang-Undang MPR, DPR, DPRD, dan DPD yang baru.
Selain itu, PDI Perjuangan terus melakukan lobi politik kepada sejumlah partai politik, terutama dari pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. (Baca: PDIP Belum Sepakati Larangan Ketum Jadi Menteri)
Alasan lobi, Tjahjo sadar bahwa partai koalisi PDIP tidak mencapai suara mayoritas sehingga butuh dukungan dari partai lain. Tjahjo menolak untuk mengungkapkan hasil lobi tersebut, terutama terkait dengan kabar dua partai pendukung Prabowo yang akan bergabung. "Hasilnya, lihat saja nanti," ujar dia tersenyum sambil berlalu. Namun, Tjahjo optimistis bahwa posisi Ketua DPR akan dipegang PDI Perjuangan.
Ihwal nama yang akan menduduki posisi pimpinan DPR, Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Eriko Sotarduga mengaku belum bisa menyebutkan. Nama akan diputuskan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri setelah mendengar masukan dari pengurus lain. "Syaratnya, yang pasti kader PDI Perjuangan dan pernah menjadi anggota dewan," ucap Eriko.
SUNDARI
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Adik Prabowo: Tidak Ada Rekonsiliasi dengan Jokowi
Tersengat Listrik, Ketua Komisi V Meninggal
Robin Williams Akui Alami Sulit Keuangan