TEMPO.CO, Jakarta - Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla menggodok opsi pembentukan kementerian baru dalam pemerintahan Jokowi kelak. Wakil Ketua Tim Transisi Andi Widjajanto mengatakan tim masih melakukan kajian sambil menunggu keputusan Jokowi dan Kalla mengenai apakah akan membentuk kementerian baru.
"Di opsi 27 kementerian, ada beberapa kementerian baru seperti kementerian maritim, lalu ada kementerian kedaulatan pangan yang merupakan gabungan dari kementerian pertanian, perkebunan, perikanan," kata Andi di kantor Transisi, Menteng, Jumat, 15 Agustus 2014. (Baca: Beredar Petisi Tolak Hendropriyono di Tim Transisi)
Untuk kementerian maritim, Andi mengatakan bahwa kementerian ini akan mengerjakan infrastruktur dari tol laut yang menjadi program andalan Jokowi-Kalla.
Selain dua kementerian ini, Andi mengatakan ada kemungkinan pembentukan kementerian lain yaitu kementerian teknologi dan pendidikan tinggi. "Lalu ekonomi kreatif dipikirkan menjadi kementerian sendiri karena merupakan salah satu sumber devisa," katanya.
Tim Transisi, kata Andi, mengkaji kemungkinan sektor-sektor jasa mulai diprioritaskan menjadi kementerian sendiri. Selain itu, ada rencana untuk melebur kembali kementerian perindustrian dan perdagangan menjadi kementerian perindustrian dan perdagangan. (Baca: Program Jokowi Terhambat Gugatan Prabowo)
Andi mengatakan Tim Transisi menawarkan opsi perampingan menjadi 27 kementerian selain dua opsi lain yaitu pertama, jumlah kementerian tetap 34 kementerian seperti yang terjadi pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Kedua, kabinet yang berdasarkan ideologi Trisakti di mana fungsi menko diubah menjadi menteri kabinet pertama di bidang politik, menteri kedua di bidang ekonomi, dan terakhir di bidang kebudayaan. (Baca: Hasyim Muzadi Ditunjuk Jadi Penasehat Tim Transisi)
ANANDA TERESIA
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Adik Prabowo: Tidak Ada Rekonsiliasi dengan Jokowi
Tersengat Listrik, Ketua Komisi V Meninggal
Robin Williams Akui Alami Sulit Keuangan