TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan termasuk yang tidak setuju hari Sabtu menjadi hari belajar bagi siswa dalam penerapan Kurikulum 2013. "Saya setuju Sabtu libur, cocoklah untuk kita semua," kata Aher, sapaan akrab Ahmad Heryawan, di Bandung, Jumat, 15 Agustus 2014.
Menurut dia, menjadikan Sabtu sebagai hari belajar bagi siswa menyulitkan para orang tua. Dia mengatakan, selama ini, waktu sekolah siswa sudah sinkron dengan waktu kerja mingguan. "Kita khawatir tidak sinkron antara ayah, ibunya, dengan anaknya nanti. Mau liburan Jumat sore, anaknya Sabtu masih belajar. Gak jadi," ujar Aher.
Untuk menyiasati penambahan materi dalam Kurikulum 2013, Aher menyarankan penambahan waktu belajar pada hari biasa. "Kalau sehari bebannya nambah setengah jam, lebih baik tetap lima hari (belajar), daripada loncat ke hari Sabtu," katanya.
Aher mengatakan masih belum memutuskan akan mengirim permintaan tertulis kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentang saran itu. Dia beralasan, penambahan hari belajar masih belum pasti.
Dia mengaku sempat menanyakan soal itu kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh. "Kata Mendikbud, tambah beban pengajaran tidak selalu diejawantahkan dengan tambah hari belajar," tutur Aher.
Aher mengatakan, saat ini, praktek lima hari belajar yang sejalan dengan hari kerja sudah nyaman. "Saya memegang apa yang dikatakan Mendikbud bahwa tambah sedikit beban tidak harus tambah hari. Mungkin tambah jam belajar, tapi di lingkungan lima hari belajar," ucap Gubernur Aher.
AHMAD FIKRI
Terpopuler:
Ini Rapor Kepala Dinas Pendidikan DKI Lasro Marbun
Ahok Curiga, Belum Ada Pejabat DKI yang Dipecat
Hakim Wahiduddin Koreksi Gugatan Prabowo-Hatta
Migrant Care Laporkan Enam Anggota DPR Pemilik PJTKI