TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung menyatakan tantangan pembangunan ekonomi pemerintah ke depan sangat berat. Menurut dia, situasi geopolitik akan mempengaruhi geografi ekonomi Indonesia. "Tidak mudah bagi pemerintah ke depan untuk dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat, 15 Agustus 2014.
Chairul memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun depan hanya sekitar 5 persen. "Kalau ekonomi bisa tumbuh hingga 6 persen itu sangat bagus," ujarnya, setelah mengikuti pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (Baca: Ujian Pertama Jokowi Ada di Akhir 2014 )
Menurut Chairul, hal paling penting yang harus dilakukan pemerintah yang baru ialah menjaga pertumbuhan ekonomi yang sudah ada dengan langkah-langkah tertentu. Pertumbuhan ekonomi, kata dia, harus lebih berkualitas dan dapat memberikan kesejahteraan yang merata bagi rakyat Indonesia.
Selain itu, pemerintah mendatang harus mampu mengurangi angka kemiskinan. "Semoga gini ratio (ukuran pemerataan ekonomi) kemiskinan tidak membesar," tuturnya. (Baca:Angka Kemiskinan Sulit Turun )
Dalam pidato kenegaraannya hari ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengklaim pertumbuhan ekonomi pada periode 2009-2013 mencapai 5,9 persen. Menurut dia, pada periode tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi dibanding Amerika Serikat, Eropa dan Jepang. Sedangkan pada semester pertama tahun ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan sekitar 5,2 persen. (Baca: SBY Klaim Indonesia Setara dengan Negara Maju )
GANGSAR PARIKESIT
Berita terpopuler:
Dahlan Iskan: Ignasius Jonan Cocok Jadi Dirut PLN
Chatib: Siapa Pun Presidennya, Naikkan Harga BBM
Dahlan Iskan: Dirut PLN Minta Segera Diganti