TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan indeks saham dan nilai tukar rupiah tak banyak terimbas pembacaan nota keuangan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015 hari ini. "Pembahasan nota RAPBN di DPR hari ini tak akan berpengaruh terhadap pergerakan pasar hari ini," kata analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya, saat dihubungi Tempo, Jumat, 15 Agustus 2014. (baca juga: Sentimen Mahkamah Konstitusi Tak Pengaruhi Indeks)
Investor, menurut William, percaya bahwa nota keuangan masih mengalami perubahan dengan terpilihnya presiden baru. Hal ini senada dengan pernyataan Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah. Dia mengatakan bahwa target asumsi makro ekonomi dan program dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015 yang diusulkan pemerintah saat ini hanya merupakan baseline untuk pemerintahan berikutnya. (baca juga: IHSG Diprediksi Menguat Terbatas Pekan Ini)
Presiden terpilih mempunyai ruang untuk mengubah target tersebut dalam anggaran perubahan. "Karena pemerintahan baru yang akan menjalankan APBN 2015. Kami hanya menyiapkan baseline untuk operasional pemerintah," kata Firmanzah. (baca juga: Program Jokowi yang Harus Ada di RAPBN 2015)
Analis PT Investa Sarana Mandiri Kiswoyo Adi Joe juga menilai pergerakan pasar masih stagnan. "Pembahasan nota RAPBN tak memiliki efek signifikan karena akan diubah lagi oleh Jokowi," ujar Kiswoyo.
Ia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan akan berada di rentang 5.100-5.200. Adapun pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah 12,72 poin atau 0,25 persen ke level 5.155,55. Sepanjang hari kemarin, indeks bergerak pada kisaran 5.133,49.
Nilai tukar kurs rupiah hari ini, menurut Kiswoyo, juga tak beranjak dari Rp 11 ribu hingga Rp 12 ribu. "Sudah dua bulan kurs bergerak stagnan di level ini sehingga tak akan banyak berubah mengingat tak ada sentimen negatif hari ini," ujar Kiswoyo.
Kemarin, nilai tukar rupiah terhadap kurs dolar berada di kisaran Rp 11.725 untuk kurs jual dan Rp 11.609 untuk kurs beli. Ia mengingatkan pemerintahan yang akan datang segera membuat gebrakan untuk menguatkan nilai tukar rupiah dan pasar saham.
DINI PRAMITA
Berita Terpopuler:
Adik Prabowo: Tidak Ada Rekonsiliasi dengan Jokowi
Ahok Ingin Ping-ping Jokowi di Depan Istana
Faktor Umur Jadi Sebab Kekalahan Timnas U-19
Novela, Saksi Prabowo, Ngojek demi Biaya Sekolah
Detik-detik Kematian Robin Williams