TEMPO.CO, Bandung - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Mochamad Iriawan mengatakan pihaknya sudah menyiagakan delapan kepolisian resor untuk mencegat massa yang hendak masuk ke Jakarta saat Mahkamah Konstitusi membacakan putusan atas sidang sengketa pemilu presiden pada 22 Agustus 2014.
"Nanti kita lihat, yang berangkat dari sini kita sekat. Kan, enggak mungkin jalan kaki, pakai mobil. Kalau keluar dari Cirebon kita sekat di tengah jalan. Kalau masuk Karawang, kita sekat di jalan tol," katanya, Jumat, 15 Agustus 2014.
Iriawan mengungkapkan pencegatan itu akan dilakukan di jalan-jalan masuk menuju Jakarta di Jawa Barat, termasuk di jalan tol. Dia merinci polres yang ditugasi melakukan penyekatan berada di wilayah Kabupaten Karawang, Purwakarta, Bogor, Cianjur, Sukabumi, dan Subang serta Kota Cimahi dan Kota Bogor. "Tapi seluruhnya siap untuk pencegahan di polres-polres sektiar itu," katanya.
Menurut Iriawan, pencegatan itu ditujukan terhadap kendaraan pengangkut massa yang diduga akan menuju Jakarta. Pencegatan bakal dilakukan atas dasar informasi intelijen di lapangan. "Kita pasti tahu kalau ada pergerakan," katanya.
Iriawan meminta massa yang berniat menuju Jakarta saat pembacaan putusan Mahkamah Konstitusi untuk mengurungkan niatnya. Dia beralasan, jika mereka lolos di Jawa Barat, di wilayah DKI juga bakal ada pencegatan serupa.
Menurut dia, jumlah polisi yang dikerahkan di DKI berasal dari berbagai kepolisian daerah di Indonesia. Polda Jawa Barat, misalnya, mengirim tiga kompi Brimob untuk membantu pengamanan Jakarta saat pembacaan putusan Mahkamah Konstitusi.
Polda Jawa Barat tidak sendirian. "Masing-masing wilayah mengirimkan, seperti Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Banten, Lampung, Bali, kemudian juga Kalimantan Selatan mengirimkan tiga kompi (Brimob). Besar sekali pasukan di Jakarta," kata Iriawan.
AHMAD FIKRI
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Ketua Gerindra Laporkan Metro TV, Detik, dan Tempo
Jokowi: Wajar Ada Beda Pendapat Soal Hendropriyono
Rumah Novela Dirusak karena Apa?