TEMPO.CO, Bima - Kepala Kepolisisan Sektor Ambalawi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, Ajun Komisaris Abdul Salam, ditembak mati oleh orang tak dikenal, Sabtu pagi, 16 Agustus 2014, sekitar pukul 07.50 Wita.
Ayah empat anak itu diduga ditembak dua kali. Peluru melukai kepala bagian belakang korban. Peluru menembus helm yang digunakan korban karena pada bagian belakang helm terdapat lubang kecil.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, penembakan terjadi di tengah hutan saat korban sedang dalam perjalanan menuju kantornya yang berjarak sekitar 22 kilometer dari rumahnya di Kelurahan Bedi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima. Korban mengendarai sepeda motor Yamaha Mio.
Lokasi penembakan berjarak cukup jauh dari perkampungan penduduk. Lokasinya berada di jalan tikungan di Desa Kole. Suasana di lokasi kejadian sangat sepi dan banyak pepohonan.
Jarak terdekat dengan permukiman penduduk sekitar 3 kilometer. Karena itu, tidak ada warga yang mendengar suara letusan pada pagi itu. “Mungkin karena jaraknya jauh dengan permukiman kami. Apalagi lokasi kejadian di tengah hutan,” kata salah seorang warga, Ismail, Sabtu siang, 16 Agustus 2014,
Salah seorang kerabat korban, Supardi, menyatakan keterkejutannya atas peristiwa yang menimpa Salam. Tidak ada firasat apa pun sebelum Salam ditemukan tewas.
“Biasanya beliau naik mobil setiap kali ke kantor. Tapi kami tidak tahu kenapa hari ini menggunakan sepeda motor. Mungkin karena ingin cepat sampai di tujuan,” ujarnya saat ditemui di rumah duka.
Camat Ambalawi, Ishaka, menjelaskan korban sempat dirawat di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Ambawali. Namun, nyawanya tak bisa diselamatkan. Jenazah Abdul Salam kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Bima untuk dilakukan otopsi.
Kepala Kepolisian Resor Kota Bima Ajun Komisaris Besar Beny Basir Warmansyah mengatakan belum mengetahui penyebab kematian Abdul Salam. "Masih diselidiki untuk mengetahui secara pasti penyebab kematiannya," ucapnya.
Beny tidak ingin berspekulasi perihal dugaan penyebab kematian korban karena penembakan, meski luka di kepalanya mirip luka akibat tembakan.
Salah seorang anggota Satuan Intelijen dan Keamanan (Intelkam) Polres Bima juga mengatakan kematian korban akibat penembakan baru sebatas dugaan. "Itu baru dugaan. Belum bisa ddipastikan karena ditembak. Hasil otopsi yang akan menentukannya," kata polisi yang enggan disebut namanya itu.
AKHYAR M NUR
Terpopuler:
Jokowi Mungkin Bikin 27 Kementerian
Jadi Ahli untuk Prabowo, Jokowi Telepon Yusril
Massa Prabowo Samakan KPU dengan PKI
2015, Gaji PNS, Polisi, dan TNI Naik 6 Persen
Marzuki Alie Pingsan di Sidang Pidato SBY