Ketika Jokowi Bergegas untuk SBY  

TEMPO.CO, Jakarta - Usai sudah acara pembacaan nota keuangan dan pembahasan Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara 2015 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, ada hal menarik ketika SBY hendak meninggalkan gedung DPR/MPR kemarin. Presiden terpilih Joko Widodo mendadak menolak melayani permintaan wawancara. Dia tengah bergegas turun dari lantai III Gedung Nusantara IV, tempat pidato kenegaraan itu berlangsung. (Baca: Marzuki Alie Pingsan di Sidang Pidato SBY)

"Nanti dulu ya, saya mengantar Presiden (Susilo Bambang Yudhoyono) dulu," kata Jokowi sembari menuruni eskalator dan didampingi sejumlah ajudannya. Sampai di lantai dasar, Jokowi berdiri tegak di samping mobil RI 1. Ia menunggu SBY.

Tak berapa lama, SBY tiba di dekat Jokowi. SBY menjabat tangan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sidartha Danusubroto, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman, dan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Pramono Anung. Melihat Jokowi, ada perlakuan berbeda. Jokowi menjadi satu-satunya tokoh yang dipamiti sembari cium pipi kanan dan pipi kiri.

Entah SBY berkata apa dengan Jokowi. Namun, dia tampak memperkenalkan Jokowi di hadapan para pimpinan DPR dan MPR itu sembari masih menjabat tangan Jokowi. Sejurus kemudian, SBY masuk mobil dan berlalu meninggalkan kompleks parlemen Senayan. (Baca:Pidato Kenegaraan, Jokowi Datang Lebih Pagi)

Pemandangan serupa muncul ketika Wakil Presiden Boediono pamit. Jokowi merupakan orang terakhir yang dijabat dan satu-satunya yang dicium pipi kanan dan kiri selain petinggi lembaga negara lain. Seusai Boediono pergi, Jokowi langsung disalami kepala lembaga tinggi negara seperti Irman Gusman, Pramono Anung, dan Sidarto Danusubroto. "Beda ya kalau jabat tangan dengan presiden terpilih, halus dan mantap," Ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman berkelakar ke Jokowi. (Baca:Jokowi Mungkin Bikin 27 Kementerian)

Apa yang dikatakan SBY kepada Jokowi mengundang tanya dari wartawan. Namun, Jokowi menjawab singkat. "Cuma ngomong, 'Selamat sore, Pak.' Beliau jawab ,'Selamat zore.' Itu saja," kata Jokowi.

Meski sudah ditetapkan sebagai presiden terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum, Jokowi masih perlu bersabar. Ia masih harus menunggu kepastian hukum gugatan sengketa pemilu dari pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Mahkamah Konstitusi. (Baca: 2015, Gaji PNS, Polisi, dan TNI Naik 6 Persen)

SUNDARI