TEMPO.CO, Bekasi - Penerapan Kurikulum 2013 menemui banyak kendala di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, khususnya, bagi pengajar yang sudah sepuh atau berusia di atas 40 tahun. Alasannya, mereka kurang paham dengan teknologi informasi.
"Di tempat kami sudah 80 persen dari jumlah guru sekolah dasar 425 mengikuti pelatihan," kata Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Wariyata, Jumat, 15 Agustus 2014. Tapi, kata dia, masih banyak pengajar yang mengalami kendala.
Ia menyebutkan kendala yang dialami, misalnya, menulis narasi penilaian terhadap siswa. Apalagi setiap nilai harus disertai dengan narasi. Sedangkan jumlah nilai cukup banyak. "Pengajar bisa kewalahan. Apalagi yang tidak paham TI," katanya.
Adapun cara membuat narasi penilaian itu belum tercantum dalam petunjuk pelaksanaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Karena itulah para pengajar mengaku bingung dengan cara membuat narasi. Walhasil, sebagian guru terpaksa merekrut orang sebagai asisten pribadi untuk membantu input data. "Biaya ditanggung sendiri," katanya.
Ihwal buku paket Kurikulum 2013, kata dia, sebagian sudah terdistribusikan. Sedangkan buku yang belum datang disiasati dengan memanfaatkan compact disc berisi Kurikulum 2013 dari pemerintah. "Yang belum turun pakai CD," ujarnya.
Di Kota Bekasi, sejumlah guru yang usianya tidak muda lagi juga bakal merekrut asisten pribadi untuk membantu menerapkan Kurikulum 2013. "Kemungkinan begitu, karena guru yang berusia 50 tahun juga banyak," kata Wakil PGRI Kota Bekasi Dudung Abdul Qodir.
ADI WARSONO
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Ketua Gerindra Laporkan Metro TV, Detik, dan Tempo
Jokowi: Wajar Ada Beda Pendapat Soal Hendropriyono
Rumah Novela Dirusak karena Apa?