TEMPO.CO, Jakarta - Istri almarhum Munir Said Thalib, Suciwati, meminta presiden terpilih Joko Widodo serius menegakkan hak asasi manusia. Suciwati meminta Jokowi melakukan empat hal untuk menegakkan HAM. (Baca: Beredar Petisi Tolak Hendropriyono di Tim Transisi)
"Hak asasi bukan komoditas politik. Maka Jokowi harus melaksanakan empat hal ini," kata Suciwati saat dihubungi Tempo, Sabtu, 16 Agustus 2014. (Baca: Ini Alasan Jokowi Pilih Hendropriyono)
Pertama, kata Suciwati, Jokowi harus membentuk pengadilan hak asasi manusia. Kursi terdakwa pun harus diisi oleh para tersangka pelanggaran hak asasi. "Dalam menggelar sidang, Jokowi harus memastikan keluarga korban dan pendamping korban dilibatkan. Supaya tak ada yang terlewat," kata Suciwati. (Baca: Jokowi: Wajar Ada Beda Pendapat Soal Hendropriyono)
"Pengadilan hak asasi itu satu-satunya tempat untuk membuktikan ada-tidaknya pelanggaran. Dibuktikan di pengadilan, bukan di media massa," ujar Suciwati. (Baca: Jokowi Tak Lindungi Hendropriyono)
Kedua, Suciwati melanjutkan, Jokowi harus memboikot para pelanggar hak asasi untuk memiliki andil dalam pemerintahannya kelak. "Siapa pun yang bermasalah dengan hak asasi, sejak awal tak boleh dilibatkan," ujar Suci.
Ketiga, Jokowi harus merehabilitasi keluarga korban pelanggaran hak asasi. Sebab, kata Suciwati, secara psikologis para keluarga korban itu membutuhkan rehabilitasi nama baik, juga rehabilitasi hak ekonomi dan politik.
Keempat, Jokowi harus memasukkan sejarah soal penegakan hak asasi untuk mata pelajaran bagi anak-anak sekolah. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu, kata Suciwati, juga wajib memberi pengetahuan soal hak asasi untuk para aparatur kepolisian, Tentara Nasional Indonesia, dan pegawai negeri lain.
MUHAMAD RIZKI
Terpopuler
2015, Gaji PNS, Polisi, dan TNI Naik 6 Persen
Tim Prabowo Gugat KPU Lagi, Kali Ini ke PN Jakpus
Marzuki Alie Pingsan di Sidang Pidato SBY
Relawan Prabowo Tunjukkan Foto Jokowi dan Harjono
Massa Pro-Prabowo Ancam Bakar Kantor Metro TV