TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan ada empat rencana strategis yang perlu dilanjutkan pada pemerintahan baru Oktober 2014 mendatang.
"Salah satunya adalah pembangunan kekuatan pertahanan," kata Purnomo Yusgiantoro saat ditemui seusai mengikuti upacara Kemerdekaan RI ke-69 di lapangan apel Kementerian Pertahanan, Ahad, 17 Agustus 2014. (Baca: Indonesia Tolak Perang di Laut Tiongkok Selatan)
Pembangunan kekuatan pertahanan yang dimaksud adalah bagian dari modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) Tentara Nasional Indonesia (TNI) baik darat, udara, maupun laut.
Selain itu, adanya sarana dan prasarana pertahanan seperti Markas Batalion, Markas Komando, Lantanal, dan Lanal. "Termasuk kesejahteraan rumah untuk prajurit dan sarana lain untuk darat, laut, udara," kata Purnomo. (Baca: Tiongkok Tawarkan Teknologi Rudal)
Adapun untuk pembangunan sumber daya manusia, Purnomo mengatakan TNI memiliki sekitar 500 ribu personel, di mana dalam satu tahun sebanyak 13 ribu yang pensiun dan akan digantikan oleh tenaga profesional baru.
"Jadi, tidak ada penambahan anggota," kata Purnomo. Terakhir, pembangunan terhadap kelembagaan. "Tentunya ditatar sesuai dengan perkembangan zaman," kata Purnomo.
Rancangan tersebut, kata Purnomo, masuk ke dalam rencangan strategis kedua yang diharapkan selesai pada tahun 2024. "Kami harap bisa dilanjutkan pada pemerintahan baru nanti," kata Purnomo. (Baca: RI Kawal Perbatasan Laut Cina Selatan)
DEVY ERNIS
Terpopuler
2015, Gaji PNS, Polisi, dan TNI Naik 6 Persen
Tim Prabowo Gugat KPU Lagi, Kali Ini ke PN Jakpus
Marzuki Alie Pingsan di Sidang Pidato SBY
Relawan Prabowo Tunjukkan Foto Jokowi dan Harjono
Massa Pro-Prabowo Ancam Bakar Kantor Metro TV