TEMPO.CO, Bogor - Ada aktivitas tidak biasa seusai upacara proklamasi yang diselenggarakan Koalisi Merah Putih, pengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, di Nusantara Polo Club, Bogor, pada Ahad, 17 Agustus 2014.
Kelompok yang menamakan diri Perempuan Peduli Keadilan membagikan selebaran yang isinya sajak berjudul Puisi Untukmu, Hai MK. (Baca: Koalisi Merah Putih Belum Pikirkan Rekonsiliasi)
Tempo menerima salinan puisi tersebut dari Ida Sudoyo, anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra. Dalam kertas berukuran A5 berwarna kuning itu, Linda Djalil tertulis sebagai nama pengarang puisi yang terdiri atas empat bait itu.
Linda Djalil, berdasarkan situs pribadi yang memuat biodatanya, Lindadjalil.com, merupakan eks wartawan Tempo, Gatra, dan kini berprofesi sebagai penulis lepas.
Puisi yang dibuat pada 14 Agustus 2014 ini terlihat mengkritik Mahkamah Konstitusi dan hakim konstitusi secara tajam. MK saat ini sedang disorot masyarakat terkait dengan pelaksanaan sidang gugatan hasil pemilu presiden 2014.
Gugatan dilayangkan pasangan dari poros Partai Gerindra, Prabowo-Hatta, yang menengarai ada kecurangan bersifat terstruktur, sistematis, dan masif. (Baca: Upacara Kemerdekaan Koalisi Merah Putih Kolosal)
Sebelumnya, pasangan nomor urut 1 tersebut dinyatakan kalah oleh Komisi Pemilihan Umum. KPU menyatakan perolehan suara Prabowo-Hatta berselisih 8.421.389 suara dengan pasangan Jokowi-JK.
Berikut ini petikan puisi yang ditulis oleh Linda Djalil:
Awan gelap menyelimuti gedung megah itu
Bersiap menangis
Menumpahkan hujan batu
Kepada makhluk di dalamnya
Yang berjubah hitam
Manakala keadilan tak juga ditegakkan
Apa gunanya mereka belajar tinggi
Meraih gelar berlama-lama
Bila kedajalan tak menjadi bahan
Untuk dimusnahkan?
Keputusan yang digiring malaikat
Apakah akan diputar kembali
Oleh hantu culas
Agar yang salah dibenarkan
Dan yang benar disalahkan?
Tuhan menyaksikan segala langkah ucapan kalian
Tiada henti
Tiada tidur sekejap pun
Dan bersiap dengan balasan setimpal
RAYMUNDUS RIKANG R.W.
Terpopuler:
Kubu Prabowo: Masih Cukup Waktu untuk Pemilu Lagi
Tim Transisi: Gerak Jokowi Terkunci RAPBN 2015
Kepala Polsek di Bima Tewas Ditembak
Kementerian Dilebur, Ini Komentar Para Menteri
Abu Bakar Ba'asyir Tak Dapat Remisi Kemerdekaan
Mobil Baru Obral Diskon, Mobil Bekas Susah Laku