TEMPO.CO, Jakarta - Marista Santividya mungkin nama baru di bidang desain sepatu. Sebenarnya, ia sudah diminta membuat desain sepatu pada peragaan busana Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI), untuk persembahan koleksi Robby Tumewu pada 2011.
Bila saat itu ia mendesain sesuai permintaan desainer, maka kali ini sudah membuat desain sepatu koleksi sendiri. Marista yang pernah kuliah jurusan akuntansi ini kemudian mendalami desain sepatu di Italia. Ia lalu membuka gerai sepatu di Kemang, Jakarta Selatan. Nama awalnya, Shoe Bar, kini menjadi Shoe etc.
Kali ini ia menampilkan kreasi baru, "Le Tropique". Koleksi untuk semi atau panas 2014 itu, menurut Marista, terinspirasi dari buaian perasaan ketika mendengar lagu Rayuan Pulau Kelapa, "Mendayu-dayu dan syahdu," kata Marista untuk koleksi berwarna cenderung gelap, seperti hitam, cokelat, dan hijau tua.
Pada bagian sol bawah sepatu, inspirasi bunga tropis anggrek dibuat untuk payet, mempercantik bagian depan sepatu, rumbai daun kelapa pada penutup punggung telapak kaki, dan lainnya. (Baca: Wakai, Toms, dan Tren Sepatu Kanvas)
Ia membuat desain simpel ini berasal dari gaya sepatu Eropa yang mengutamakan kenyamanan dan tidak banyak detail. Hanya detail minimalis seperti bahan kristal Swarovski, cutting bagian atas sepatu ala daun pisang, dan renda yang dipayet ulang.
Marista juga menggunakan beberapa bahan fabric, seperti kanvas, suede, satin, dan tenun Sulawesi Tenggara. "Yang membedakan sepatunya dengan sepatu lain, yakni pada rangka sepatu yang mengikuti bentuk kaki, agar nyaman dipakai, tidak sakit, dan lelah memakainya," kata Marista.
Harga sepatu merek Marista Santividya, mulai dari Rp 700.000-4 juta. Sementara untuk lini kedua, Shunique, tersedia dari Rp 250.000-600.000.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Perancang Etnik Indonesia Siap Hadapi AFTA 2015
Trik Agar Terlihat Lebih Muda
Konsep Toko Baru Martha Tilaaar Shop
Mari Pangestu Resmikan Buku Merdy Sihombing
Enam Jenis Ulos yang Dikenakan untuk Sehari-Hari