TEMPO.CO, Denpasar - Dewan huri Denpasar Film Festival (DFF) telah memilih lima film yang dinominasikan sebagai film terbaik dalam festival film dokumenter tahunan itu. “Nanti akan dipilih yang paling mendekati kesempurnaan berdasarkan kriteria sinematografi,” kata ketua dewan juri, Slamet Rahardjo Djarot, Sabtu, 16 Agustus, di Denpasar.
Selain aktor kawakan itu, juri lainnya adalah fotografer Rio Helmi, budayawan I Made Bandem, jurnalis Wayan Juniartha, dan sutradra film dokumenter Dr Lawrence Blair.
Adapun kelima film yang dinominasikan adalah Apa Kabar Potehi karya Ari Mandrofa, Jamu Laut karya Tengku Ryo, Tumiran karya Vicky Hendri Kurniawan, Pesisir Harapan karya Dio Mei Rilki, dan Bernie Meraung karya Agung S. Rukotomo. (Baca: Festival Balinale Dipromosikan di Cannes)
Film-film itu akan diputar kepada publik pada 19-23 Agustus di kampus Stikom, Denpasar, bersama 2 film tamu, yakni Segores Harapan dari Balik Kaca karya Dwi Suajnti Nugraheni dan In My Father Country karya Tom Murray. “Kita harapkan publik juga dapat memberikan apresiasinya,” kata Direktur Festival, Agung Bawantara. Adapun malam penganugerahan akan dilakukan pada Sabtu, 23 Agustus 2014. (Baca juga: Joe Taslim Boyong Piala IMA Lewat La Tahzan)
DFF sudah berlangsung sejak 2011 atas dukungan Pemerintah Kota Denpasar. Menurut Slamet Rahardjo, setiap tahun terjadi peningkatan kualitas peserta sehingga film dokumenter bukan sekedar film dokumentasi belaka. “Tahun ini, kami sangat senang karena penilaian benar-benar berdasarkan aspek sinematografi,” ujarnya.
Selain film untuk kategori umum, festival juga melombakan untuk kategori pelajar yang diikuti oleh siswa SMA se-Bali. Lima nominasi yang dipilih adalah film Ekstra Pemulung karya SMA 3 Denpasar, Kami Bukan Peminum Liar karya SMK PGRI Amlapura, Masih Ada Asa dari SMA 3 Denpasar, Merah Putih karya SMKN 2 Seririt, dan Segores Harapan dari Balik Kaca karya SMAN 1 Banjar, Buleleng.
ROFIQI HASAN
BERITA TERKINI
Kembangkan Mobil Listrik, Rp 76 Miliar Dikucurkan
HUT RI, Pemerintah Luncurkan Materai Baru
Sebut ISIS Produk Zionis, Pejabat Belanda Diskors
Lagu SBY Dinyanyikan di Upacara Kemerdekaan