TEMPO.CO, Surakarta - Kondisi jalan yang didominasi persimpangan pendek atau model grade punya dampak positif dan negatif. Positifnya, pengguna kendaraan bermotor dapat cepat mengambil jalan alternatif ketika terjebak kemacetan. Namun efek negatifnya yakni banyak terjadi persimpangan kendaraan sehingga mengakibatkan kemacetan.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Surakarta Yosca Herman Soedrajad mengatakan, dengan jumlah kendaraan yang semakin banyak, jumlah persimpangan harus dikurangi. "Supaya kendaraan tidak berpapasan, sehingga kendaraan dari arah lainnya harus berhenti," ujarnya, Ahad, 17 Agustus 2014.
Dia mencontohkan persimpangan di timur Mangkunegaran yang kerap terjadi kemacetan. Saat kendaraan dari arah timur ke barat hendak melintas, kata dia, kendaraan dari arah utara ke selatan berhenti, dan begitu juga sebaliknya. Untuk itu, Herman akan membalik arah di Jalan Teuku Umar dari sebelumnya arah utara ke selatan menjadi selatan dan utara. Jadi, tidak akan terjadi persimpangan kendaraan di titik tersebut.
Herman menuturkan ada beberapa perempatan yang akan direkayasa agar tidak terjadi persimpangan kendaraan. Empat persimpangan itu adalah Coyudan, Jalan Pattimura, Jalan R.E. Martadinata, dan Jalan Jenderal Sudirman.
Rencana rekayasa akan dilakukan dalam waktu dekat. Sebelum diberlakukan, petugas akan mensosialisasikan rekayasa tersebut selama satu-dua pekan. "Meski rekayasa itu memaksa pengendara memutar, itu lebih efektif untuk mengurangi kemacetan," ujarnya.
Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo mengaku akhir-akhir ini banyak menerima keluhan dari warga seputar jalan protokol yang kerap macet. Terutama pada akhir pekan atau hari libur. "Warga senang Solo ramai dikunjungi. Tapi tidak senangnya jalan jadi macet," tuturnya.
Ia mendukung rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kemacetan, misalnya dengan meniadakan kendaraan yang bersimpangan. Menurut dia, tidak ada salahnya pengendara memutar sedikit lebih jauh untuk menuju tempat tertentu daripada terjebak kemacetan.
"Kalau persimpangan kendaraan tetap ada, ke depan potensi macet makin tinggi," katanya. Daripada puluhan menit terjebak macet, ia menilai lebih baik arus lalu lintas dibuat memutar yang mungkin hanya butuh tambahan beberapa menit perjalanan.
UKKY PRIMARTANTYO
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Kubu Prabowo: Masih Cukup Waktu untuk Pemilu Lagi
Tim Transisi: Gerak Jokowi Terkunci RAPBN 2015
Mobil Baru Obral Diskon, Mobil Bekas Susah Laku