TEMPO.CO, Kupang - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) menerjunkan Satuan Setingkat Kompi Brimob dari Kabupaten Sikka dan satu peleton Sabhara dari Kabupaten Flores Timur untuk menangani bentrokan antarwarga dari dua desa di Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata.
"Kami sudah menggeser personel Sabhara dan Brimob dari Sikka dan Flores Timur untuk mem-backup pengamanan di Lembata," kata Kepala Bidang Humas Polda NTT Ajun Komisaris Besar Okto Riwu saat dihubungi Tempo, Senin, 18 Agustus 2014.
Menurut dia, anggota Brimob dan Sabhara yang diterjunkan sudah mengamankan lokasi bentrokan yang menyebabkan seorang warga tewas dan ratusan lainnya mengungsi tersebut. "Lokasi bentrokan sudah mulai kondusif," katanya. (Baca: Tawuran di Manggarai, Polisi Bikin Posko Damai )
Sejauh ini, menurut dia, warga yang diduga terlibat dalam bentrokan itu belum ditangkap karena pihaknya masih melakukan operasi penegakan hukum di dua desa yang bertikai. "Kami masih menggelar operasi di dua desa itu," katanya.
Aparat kepolisian masih berjaga-jaga di lokasi bentrokan antarwarga itu. Bentrokan yang melibatkan penduduk Desa Pantai Harapan dan Wulandoni ini menyebabkan seorang warga, Korinus Lanang Manuk, 50 tahun, tewas, dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Bentrokan ini juga menyebabkan puluhan rumah rusak dan ratusan warga mengungsi. "Ada sekitar 500 warga yang mengungsi ke desa tetangga," kata Wakil Bupati Lembata Viktor Mado watun.
YOHANES SEO
Berita Terpopuler
Hamdan Zoelva Tak Takut Pengerahan Massa Prabowo-Hatta
Fadel: Ical-Agung Laksono Akhirnya Bersepakat
Prabowo: Kecurangan Pilpres Catatan Buruk Sejarah
Menebak Isi Hati Megawati di 17 Agustus