TEMPO.CO, Malang - Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Malang, Jawa Timur, Joko Santoso mengatakan pihaknya tengah mengawasi lima masjid yang dianggap meresahkan masyarakat. Kegiatan di masjid-masjid tersebut diduga tidak sesuai dengan semangat persatuan Indonesia.
Sebagian masjid itu berada di Kecamatan Lowokwaru. "FKUB menerima banyak laporan dari masyarakat," ujarnya, Senin, 18 Agustus 2014.
Atas laporan tersebut, FKUB bersama polisi dan tentara mengawasi aktivitas keagamaan di masjid tersebut. Tujuannya, agar masjid sebagai tempat ibadah tidak disalahgunakan untuk kepentingan politik dan gerakan Islam radikal. Awalnya, tutur dia, mereka berbuka puasa bersama, tapi berlanjut dengan pembicaraan politik. "Muaranya, ingin mengubah NKRI dengan dasar negara yang mereka inginkan," kata Joko. (Baca: Mendata TKI Terkait ISIS Sia-Sia)
Hari ini, pejabat teras dan tokoh masyarakat di Malang menggelar deklarasi menolak masuknya paham Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS). Deklarasi diikuti Wali Kota Malang Mochammad Anton, Kapolres Malang Ajun Komisaris Besar Totok Suharyanto, Komandan Korem 083/ Baladhika Jaya Kolonel Totok Imam Santoso, Komandan Kodim 0833/ Baladhika Jaya Letnan Kolonel Gunawan Wijaya, serta Joko Santoso selaku Ketua FKUB. "Malang steril dari ISIS," tutur Totok Imam Santoso.
Wali Kota Malang Mochammad Anton menginstruksikan setiap ketua RT dan RW untuk mengawasi dan menjaga lingkungannya. Terutama memantau ideologi Islam radikal yang membahayakan negara. Selain itu, akan dilakukan sosialisasi tentang wawasan kebangsaan di setiap lingkungan dan kelurahan. "Sosialisasi juga dilakukan di basis sekolah, masjid, dan perguruan tinggi," katanya. (Baca juga: Mujahidin Indonesia: Isu ISIS 'Dimainkan' di Sini)
EKO WIDIANTO
Terpopuler
Jokowi: Subsidi RAPBN 2015 Terlalu Besar
Cara Kristiani Tangkal ISIS di Media Sosial
Mundur dari Pertamina, Karen Pindah ke Harvard
Amerika Diguncang Kerusuhan Berbau Rasis
Mengapa Pidato Kemerdekaan Jokowi Peduli Veteran?