TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Wakil Direktur Keuangan Permai Group, Yulianis, menyatakan ada aliran uang sebesar US$ 1 juta dari perusahaan milik M. Nazaruddin ke politikus Partai Demokrat, Marzuki Alie. Menurut dia, uang untuk Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu terkait dengan proyek PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI).
“Uang sejumlah itu biasanya dibawa dengan kotak kardus mi instan, dibungkus dengan kertas bermotif batik,” ujarnya saat bersaksi untuk terdakwa Anas Urbaningrum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin, 18 Agustus 2014. (Baca: Saksi: Nazar Tebar US$ 500 Ribu untuk Marzuki-Andi)
Pernyataan Yulianis ini sekaligus membantah isi dakwaan jaksa yang menyebut uang setara sekitar Rp 11,7 miliar itu masuk ke kantong Anas Urbaningrum, bekas Ketua Umum Demokrat yang kini diadili atas kasus korupsi proyek Hambalang.
"Uang itu bukan ditujukan untuk Anas Urbaningrum. Selain itu, bohong jika saya mencairkan uang sejumlah itu dalam waktu sepuluh menit seperti dalam dakwaan. Minimal butuh dua hari," tuturnya.
Menurut Yulianis, uang tersebut ia cairkan di Bank Negara Indonesia, lantas ditukarkan dengan pecahan dolar Amerika Serikat di sebuah gerai penukaran mata uang asing. (Baca: Marzuki: Anas Seharusnya Jelaskan Soal Nazar)
Pernyataan Yulianis soal aliran uang US$ 1 juta ke Marzuki Alie juga dibenarkan oleh Nuril Anwar, bekas staf M. Nazaruddin. Menurut dia, uang tersebut diterima oleh Marzuki Alie. "Saya ingin sampaikan bahwa saat itu Pak Nazaruddin sedang dekat dengan DPR-1 atau Pak Marzuki Alie terkait dengan proyek Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI)," tuturnya.
Nuril juga mengaku melihat bungkus bermotif batik seperti yang dimaksud oleh Yulianis. Bungkus itu, kata dia, ada di bagasi mobil Mercedez Benz SR 600 milik M.Nazaruddin. "Saya juga tanyakan ke Iwan, ajudan Pak Nazar, bahwa uang tersebut diberikan ke Marzuki Alie," ujarnya. (Baca: Dipanggil KPK, Marzuki Alie: Saya Bukan Koruptor)
Marzuki belum bisa dimintai tanggapan atas tuduhan ini. Mantan ketua tim sukses Marzuki saat maju sebagai calon Ketua Umum Demokrat di Kongres Bandung, Max Sopacua, mengatakan tak tahu ihwal adanya dana dari perusahaan Nazar ke Marzuki. "Selama saya dekat dengan Pak Marzuki Alie, saya tidak pernah dengar dan tidak pernah tahu soal itu, dan saya yakin tidak ada. Silakan diklarifikasi langsung ke Pak Marzuki," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu ketika dihubungi, Senin, 18 Agustus 2014.
RAYMUNDUS RIKANG R.W. | RIDHO JUN PRASETYO
Berita Terpopuler
Hamdan Zoelva Tak Takut Pengerahan Massa Prabowo-Hatta
Fadel: Ical-Agung Laksono Akhirnya Bersepakat
Menebak Isi Hati Megawati di 17 Agustus
Prabowo: Kecurangan Pilpres Catatan Buruk Sejarah
Sidarto Danusubroto: Sejumlah Partai Merapat ke Jokowi