TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara PT Pertamina Persero, Ali Mundakir, memastikan pergantian Direktur Utama Pertamina tak akan mempengaruhi kinerja Pertamina. Dia mengklaim bahwa sistem yang dibangun oleh Karen Agustiawan selama menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina sudah berjalan dengan baik. (Baca: Said Didu: Karen Mundur karena Tak Kuat Tekanan)
"Direksi sudah meletakkan dasar roadmap untuk menuju world class national company," kata Ali seusai konferensi pers di kantornya, Senin, 18 Agustus 2014. Ali memastikan, hingga 1 Oktober 2014, Karen masih akan bertugas seperti biasa. (Baca: Chairul Tanjung Belum Terima Surat Mundur Karen)
Setelah 1 Oktober 2014, pemegang saham baru akan melakukan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk membahas pengunduran dirinya. Mengenai jadwal RUPSLB akan ditentukan oleh dewan komisaris dan pemegang saham. Saat ditanya keberadaan Karen saat ini, Ali mengatakan bahwa bosnya tersebut sedang melakukan perjalanan bisnis. (Baca: Mundur dari Pertamina, Karen Pindah ke Harvard)
Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mengatakan Direktur Utama PT Pertamina Persero Galaila Karen Agustiawan akan mengundurkan diri per 1 Oktober 2014 mendatang. Dalam surat pengunduran diri yang diterima Dahlan, Karen beralasan pengunduran dirinya lantaran ingin berfokus mengurus keluarga.
Selain itu, kata Dahlan, alasan lain karena Karen berencana menjadi tenaga pengajar di salah satu universitas di luar negeri. "Katanya di Harvard, dan katanya pihak kampus terus menagih kapan dia bisa mengajar," kata Dahlan di kantornya, Senin pagi, 18 Agustus 2014.
Ali mengatakan bahwa Karen sebenarnya sudah menyerahkan surat pengunduran diri sejak 13 Agustus 2014, baik ke Kementerian BUMN maupun jajaran direksi. Karen menjabat sebagai direksi di Pertamina sejak 5 Maret 2008 sebagai direktur hulu. Karen kemudian ditunjuk menjadi direktur utama pada 5 Februari 2009. Masa jabatan Karen sebenarnya sudah habis per 5 Februari 2014 lalu. Namun Dahlan memperpanjangnya hingga 2018 walaupun Karen sempat menolak.
Selama menjabat sebagai direksi selama 6,5 tahun, Ali mengklaim bahwa Karen sudah mencatatkan banyak prestasi. Salah satunya, pada 2013 lalu, Pertamina masuk jajaran 500 perusahaan top dunia pada urutan 122.
Ali membantah bahwa pengunduran diri bosnya itu terkait dengan pergantian presiden. Selain menjadi tenaga pengajar di luar negeri, menurut dia, Karen saat ini juga sedang mempertimbangkan tawaran dari salah satu perusahaan internasional. "Ini, kan, masalah timing saja, dan menurut beliau, ini saat yang tepat," katanya. Menurut dia, kapan pun Karen mundur, pasti ada spekulasi.
FAIZ NASHRILLAH
Berita Terpopuler
Jokowi: Subsidi RAPBN 2015 Terlalu Besar
Cara Kristiani Tangkal ISIS di Media Sosial
Mundur dari Pertamina, Karen Pindah ke Harvard
Amerika Diguncang Kerusuhan Berbau Rasis
Mengapa Pidato Kemerdekaan Jokowi Peduli Veteran?