TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi Lana Soelistianingsih mengatakan kenaikan gaji pegawai negeri sipil, polisi, dan TNI tak akan begitu berkontribusi terhadap inflasi. "Pengaruh pada roda ekonomi tentu ada, tapi tak menimbulkan efek inflasi inti," kata Lana saat dihubungi Tempo, Ahad, 17 Agustus 2014. (Baca juga: Kenaikan Gaji PNS Jadi Pilot Project Jokowi)
Adapun inflasi inti adalah menurunnya nilai mata uang yang menetap karena pengaruh yang fundamental, misalnya, akibat terlalu banyak uang yang beredar. Lana mengatakan kenaikan gaji ini tak berefek bagi uang yang beredar saat ini ataupun tahun depan. "Situasinya masih aman," kata Lana.
Lana menambahkan, hingga saat ini, Bank Indonesia tak melakukan kebijakan sterilisasi terhadap jumlah uang yang beredar. Artinya, BI masih melihat hal ini sebagai sesuatu yang wajar.
Lana melihat kenaikan gaji ini dapat menimbulkan efek demonstrasi, yaitu berdampak bagi beberapa sektor perekonomian lain. Misalnya, naiknya upah pegawai swasta naik dan harga barang. (Baca juga: Gaji ke-13 Cair Pekan Depan)
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan pemerintah berencana meningkatkan gaji pegawai negeri sipil, polisi, dan Tentara Nasional Indonesia sebesar 6 persen, sesuai dengan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015. "Gaji PNS, polisi, dan TNI mengikuti inflasi saja," ujarnya dalam konferensi pers di Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2014.
Menurut dia, jumlah kenaikan gaji PNS, polisi, dan TNI sebesar 6 persen itu didasarkan pada inflasi yang diprediksi mencapai 4,4 persen. "Paling tidak, jika tahun depan inflasi ternyata mencapai 5 persen, maka masih ada selisih 1 persen dari kenaikan gaji mereka," ujar Chairul. (Baca: Kenaikan Gaji PNS Minimum Sebesar Inflasi)
YOLANDA RYAN ARMINDYA
Berita Lainnya: