TEMPO.CO, Jakarta - Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan pelaku penembakan yang menewaskan Kapolsek Ambalawi Ajun Komisaris Abdul Salam adalah teroris. "Pelaku sedang kami ikuti," ujar Sutarman pada Selasa, 19 Agustus 2014.
Penembakan Abdul di Bima, Nusa Tenggara Barat, terjadi pada Sabtu pagi, 16 Agustus 2014. Abdul diduga ditembak dua kali di belakang kepala saat perjalanan dari rumah menuju kantornya. Dari otopsi yang dilakukan polisi sejak Senin, 18 Agustus lalu, Sutarman menuturkan penembakan ini adalah pembunuhan. (Baca: Gandeng KPK, Polisi Bikin Unit Khusus Gratifikasi)
Baca Juga:
Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, terduga pelaku berasal dari jaringan teroris di NTB. Terduga termasuk dalam jaringan kelompok Santoso, pemimpin kelompok Mujahidin Indonesia Timur di Poso. (Baca: Kapolri: RI Tolak Paham dan Kegiatan ISIS)
"Fakta keterlibatan bisa dilihat dari banyak warga asal NTB yang ikut aksi teror di Poso. Kalau bisa dilihat track record yg selama ini ada, cukup jelas," ujar Boy pada Selasa, 19 Agustus 2014. (Baca: KSAD dan Kapolri Kemudikan Sendiri Sukhoi SU30 MK2)
Boy mengatakan kasus ini masih dalam penyelidikan. Motif penembakan sampai saat ini belum diketahui polisi. Identitas dan jumlah pelaku juga masih dalam tahap pencarian.
Polisi meramalkan teror pada polisi akan terus berlangsung. Boy mengimbau kepada polisi di NTB agar tetap waspada terhadap aksi teror berikutnya. "Ancaman ini akan tetap berjalan. Polisi harus bersiap menghadapi penyerangan."
ROBBY IRFANY
Berita Terpopuler:
Mau Ganti Dirut PLN, Dahlan Iskan Ditentang Wapres
Berumur 30 Tahun, Penumpang Pesawat Dapat Hadiah
Menkeu: Subsidi BBM Turun, Defisit APBN 2015 Terpangkas
Dahlan Iskan Bantah Akan Copot Nur Pamudji
Philip Morris Akan Gugat Inggris