TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan penumpang bus Transjakarta terlihat mengantre dari depan loket hingga tengah jembatan penyeberangan halte Sarinah, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Agustus 2014. Sejak pukul 17.00 WIB atau tepat jam pulang kantor, antrean penumpang semakin mengular, sementara listrik di halte tersebut belum juga menyala. Dua petugas memasang peringatan pada secarik kertas: "Mati listrik, pakai tiket offline".
Eni Khomariyati, pekerja di kawasan Thamrin, mengaku kesal atas kejadian ini. "Katanya mau pakai sistem elektronik, tapi balik lagi ke manual. Harusnya sediakan genset, jadi enggak begini," katanya kepada Tempo, Selasa, 19 Agustus 2014.
Berdasar pantauan Tempo, sejak pukul 14.30 WIB hingga 18.00 WIB, listrik halte Sarinah padam. Calon penumpang yang sudah mengeluarkan tiket elektronik dan akan menempelkan kartu segera dicegat petugas. "Maaf, mati listrik. Beli karcis dulu," kata petugas penjaga pintu. Akibat kejadian ini, calon penumpang tidak bisa melakukan tapping tiket elektronik. Palang pintu pun terlihat terbuka seluruhnya.
Menurut calon penumpang lainnya, Ahmad Said, listrik memang sempat padam di kawasan perkantoran di Jalan M.H. Thamrin. "Tadi setelah jam makan siang memang sempat mati listrik sekitar setengah jam. Tapi, kok, ini masih mati. Apa tidak ada UPS (uninterruptible power supply)-nya?" ujar Ahmad.
Ia menyayangkan insiden ini terjadi ketika PT TransJakarta sedang gencar melakukan sosialisasi pemakaian tiket elektronik. "Mungkin ini sedang masa transisi dari manual ke elektronik, tapi seharusnya sudah ada antisipasi dengan UPS atau genset," katanya.
Menurut petugas halte, insiden ini tidak merugikan pihak Transjakarta karena harga tiket manual sama dengan tiket elektronik. Kerugian, kata dia, mungkin diderita bank penyedia tiket elektronik.
Menurut salah satu petugas penyobek tiket, sekitar 1.000 tiket manual disiapkan per hari untuk mengantisipasi kejadian ini. "Kami memang selalu menyediakan kartu kertas untuk antisipasi seperti ini," kata petugas itu. Jika pemadaman berlangsung lama dan tiket kertas habis, mereka akan meminta pasokan dari halte lain.
Sementara itu, Direktur Utama PT Transjakarta Antonius N.S. Kosasih meminta maaf atas kejadian ini. "Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Mohon dimaklumi karena UPS hanya berfungsi selama dua jam. Sudah seharusnya kami memasang genset di setiap halte untuk antisipasi kejadian seperti ini. Terima kasih," ujarnya saat dihubungi Tempo.
PUTRI ADITYOWATI
Terpopuler
Cara Kristiani Tangkal ISIS di Media Sosial
Mundur dari Pertamina, Karen Pindah ke Harvard
Jokowi: Subsidi RAPBN 2015 Terlalu Besar
Amerika Diguncang Kerusuhan Berbau Rasis
Said Didu: Karen Mundur karena Tak Kuat Tekanan