TEMPO.CO, Surabaya – Sejak diterbitkan pada 17 Agutus 2014, baru lima persen atau Rp 8,1 miliar uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKKRI) emisi tahun 2014 yang sudah diedarkan di Jawa Timur. Bank Indonesia Perwakilan Wilayah IV Jawa Timur memproyeksikan distribusi uang NKRI pecahan Rp 100 ribu sebanyak Rp 420 miliar. "Sampai hari ini sudah dikeluarkan Rp 8,1 miliar," ujar Deputi Kepala Perwakilan BI Wilayah IV Hamid W. Ponco di kantornya, Selasa, 19 Agustus 2014.
Uang pecahan Rp 100 ribu sebanyak 4,2 juta lembar itu, kata Hamid, dialokasikan ke empat kantor perwakilan BI, yakni Kediri, Malang, Surabaya, dan Jember. Penukaran uang NKRI bakal dilakukan bertahap, seiring dengan penarikan uang tunai yang beredar di masyarakat. "Uang yang baru tidak langsung dicetak sekaligus. Polanya 80 persen masih mencetak uang lama, 20 persen yang baru," kata Hamid.
Sesuai dengan perkiraan Bank Indonesia, butuh dua-tiga tahun bagi uang NKRI untuk bisa beredar penuh di masyarakat sebagai pengganti uang lama. "Yang lama masih berlaku. Setelah semuanya tercukupi, baru kami tarik," tuturnya.
Hamid mengaku pihaknya belum banyak melayani penukaran uang NKRI pasca-peluncuran resmi. "Memang biasanya pecahan besar ini permintaannya tidak terlalu banyak," ujarnya. "Tidak seperti uang pecahan Rp 2.000 pada waktu lalu yang permintaannya besar, untuk pecahan Rp 100 ribu baru tidak besar."
Selain uang pecahan Rp 100 ribu baru, BI akan menerbitkan uang bersambung atau uncut banknotes. Uang yang tidak dipotong itu, lanjut Hamid, biasa dikeluarkan setiap pergantian tahun emisi cetak sebagai suvenir atau edisi koleksi. "Ada dua model. Yang pertama komposisi 2 lembar uang Rp 100 ribu bersambung, harganya Rp 500 ribu," katanya.
Sedangkan satu komposisi berisi empat lembar uang NKRI pecahan Rp 100 ribu bernilai Rp 1 juta. Uang edisi koleksi ini dicetak terbatas, sekitar lima ribu lembar.
Hamid menjamin beredarnya uang NKRI tahun emisi 2014 tersebut tak menimbulkan dampak inflasi. "Sejauh ini kami sudah perhitungkan efek inflasinya sebelum mencetak uang. Ini, kan, hanya sekadar shifting (peralihan)," ujarnya.
ARTIKA RACHMI FARMITA
Terpopuler
Fahri Hamzah Disebut Terima US$ 25 Ribu dari Nazar
Begini Pembagian Jatah Kekuasaan ala Prabowo-Hatta
Jokowi Setuju 6 Jenis Manusia Versi Mochtar Lubis Dihilangkan