TEMPO.CO, Kairo – Perundingan antara Palestina dan Israel berlangsung alot. Kedua belah pihak belum mencapai kata sepakat sehingga bisa mengakhiri serangan dari kedua belah pihak. Desakan Palestina untuk membuka blokade perbatasan ditentang Israel yang meminta untuk melucuti pasukan Hamas. (Baca: Perundingan Alot, Gencatan Senjata Gaza Ditambah)
Menurut laporan BBC, Selasa, 19 Agustus 2014, Israel berkeras tidak membuka blokade Gaza sepenuhnya. Alasannya, mereka khawatir milisi Hamas akan memanfaatkan perbatasan yang terbuka untuk menyelundupkan senjata.
Israel juga mengaku risau Hamas akan kembali membangun jaringan terowongan apabila impor bahan bangunan ke Gaza dilonggarkan. (Baca: Tentara Israel Hancurkan 12 Terowongan Hamas)
Namun, utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Timur Tengah, Robert Serry, menyatakan PBB siap mengawasi pengiriman bahan bangunan ke Gaza. Menurut dia, impor bahan bangunan sangat penting mengingat kehancuran luar biasa di Gaza telah meningkatkan kebutuhan kemanusiaan ke taraf yang belum pernah ada sebelumnya.
Menurut data, Serry menyebutkan sekitar 16.800 unit rumah di Gaza hancur sehingga berdampak kepada 100 ribu warga Palestina. Tak hanya itu, lebih dari 100 fasilitas milik badan PBB untuk pengungsi Palestina telah rusak.
ANINGTIAS JATMIKA | BBC
Terpopuler
Mengapa ISIS Lebih Hebat dari Al-Qaeda?
Wilayah Kekuasaan ISIS Sudah Seluas Inggris
ISIS Subur di Irak karena Faktor Ekonomi