TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok akan mengisi kursi gubernur jika Joko Widodo dilantik sebagai presiden 2014-2019. Otomatis, kursi wakil gubernur lowong.
Soal wakil gubernur, Ahok punya kriteria sendiri. Ahok ingin wakilnya tak jauh berbeda dengan dirinya dan koleganya, Jokowi. "Saya ingin yang bisa sama-sama, tidak nyolong, sama-sama mau kerja keras bangun Jakarta," kata Ahok di Balai Kota, Selasa, 19 Agustus 2014. (Baca: 7 Kebijakan Jika Ahok Jadi Gubernur)
Meski sudah menyebutkan kriteria, Ahok mengaku belum mengetahui siapa pendampingnya kelak. Beberapa nama sempat muncul, misalnya Djarot Saiful Hidayat, mantan Wali Kota Blitar yang juga politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan; Bambang DH, mantan Wali Kota Surabaya, juga politikus PDIP. (Baca: Lulung Ngotot Ahok Tetap Wakil Gubernur)
Ahok enggan berpolemik soal siapa pendampingnya. Ahok justru memilih Dian Sastowardoyo, aktris kenamaan, menjadi wakilnya. "Aku suka Dian Sastro," kelakar dia. (Baca: Bakal Gantikan Ahok, Boy Sadikin Tunggu Wangsit)
Belakangan muncul nama Boy Sadikin, Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jakarta, dan Muhammad Sanusi, Ketua Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Partai Gerakan Indonesia Raya. Menanggapi hal itu, Ahok malah menantang wartawan. "Lu cek aja. Lu tanya aja ke mereka hartanya gimana, lacak."
Ahok juga mengaku tak punya wewenang mengusulkan nama calon wakilnya. Menurut dia, calon wakil gubernur adalah wewenang PDIP dan Gerindra sebagai pengusung Jokowi-Ahok di pilkada 2012 lalu. "Pasrah saja. Pasrah.com. Tidak pernah komunikasi juga dengan Gerindra," katanya. (Baca: Jokowi Kalah di DKI, Boy Sadikin: Saya Gubernurnya)
Sama seperti Ahok, Jokowi juga enggan mengomentari soal pendamping Ahok. Bahkan, ditanya kriteria yang paling ideal untuk Ahok, Jokowi emoh ngomong. "Tanya saja ke Pak Ahok," ujarnya.
ERWAN HERMAWAN
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Mundur dari Pertamina, Karen Pindah ke Harvard
Tim Jokowi Tuding Saksi Tim Prabowo Ngarang
Mengapa ISIS Lebih Hebat dari Al-Qaeda?