TEMPO.CO, Carolina - Robot segera ikut melawan ebola di Liberia. Seorang dokter bernama Jefery L. Deal akhirnya berhasil memenuhi permintaan pemerintah Liberia untuk memerangi ebola dengan robot buatannya. (Baca: Vaksin ZMapp untuk Ebola Tunjukan Tanda Positif)
Deal adalah direktur antropologi dan peneliti air di Pusat Kesehatan Global di Universitas Kedokteran di Carolina Selatan. Selasa waktu setempat, Deal terbang ke Monrovia untuk melatih staf rumah sakit dalam menggunakan Total Room Ultraviolet Disinfector atau TRU-D SmatUVC, robot portable yang membantu mensterilskan ruangan dengan sinar UV.
Deal membawa dua robot berukuran 5 meter untuk membantu mengdisinfeksi lingkungan perawatan kesehatan tempat pasien ebola dirawat. TRU-D menggunakan lampu khusus yang dapat menghilangkan bakteri dan virus.
Energi cahaya UV akan memodifikasi DNA dari patogen virus, untuk kasus ini ebola, sehingga tidak dapat memproduksi. Dengan sekali pemakaian, TRU-D memiliki tingkat disinfeksi hingga 99 persen. (Baca: Kenali Beberapa Cara Mencegah Penularan Virus Ebola)
"Kami mengembangkan teknologi TRU-D SmartUVC untuk memerangi kerusakan efek infeksi di rumah sakit. Pekerja kesehatan sangat mudah terinfeksi," kata Deal dalam sebuah siaran pers, seperti dilaporkan Fox News, Selasa, 19 Agustus 2014.
Robot TRU-D akan digunakan di lokasi yang digunakan untuk mengisolasi pasien, seperti ruang operasi dan unit perawatan intensif. TRU-D juga menggunakan teknologi Sensor360 guna menghitung waktu yang dibutuhkan untuk mensterilkan sebuah ruangan berdasarkan ukuran, geometri, reflektivitas, permukaan, dan jumlah lokasi.
TRU-D akan memberikan dosis yang cukup untuk mematikan virus dengan sinar UV-C. Sebelum dinyalakan dari jarak jauh, semua ruang, termasuk laci, harus dibuka dan pintu dalam keadaan tertutup. Tidak boleh ada orang yang masuk sampai TRU-D selesai melakukan tugasnya.
RINDU P. HESTYA | FOX NEWS
Berita Lain:
Bisakah Gambar Anak Jadi Acuan Kecerdasan?
Generasi Baru HP MSA Storage untuk UKM
Steve Ballmer Resmi Lepas Dari Microsoft