TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan bakal memberi bantuan sebanyak 23 ribu personel kepada Kepolisian Republik Indonesia untuk menjaga keamanan sidang putusan sengketa hasil pemilihan umum presiden di Mahkamah Konstitusi. Ia mengklaim memiliki kekuatan yang besar dan cukup untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya gejolak masyarakat.
"Saya akan memimpin apel besar," kata Moeldoko di Istana Negara, Rabu, 20 Agustus 2014. (Baca: Putusan MK, Polisi Terapkan Pengamanan 4 Ring)
Menurut dia, personel TNI akan berfokus mengamankan titik-titik di Jakarta yang tak dijaga Polri, seperti sentra ekonomi. Dia mengklaim penempatan pasukannya ini akan membantu memastikan keamanan dan mencegah kisruh saat pengambilan putusan oleh hakim konstitusi. (Baca: Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Jakarta Siaga)
Sama seperti Kepala Polri Jenderal Sutarman, Moeldoko membenarkan kabar bahwa ada gerakan massa ke Jakarta esok hari. Ia bahkan mengklaim telah mengenali semua kelompok massa yang menuju Jakarta menjelang pembacaan putusan ini.
Ia juga memastikan kesiagaan TNI dan Polri di daerah. Berdasarkan komunikasinya dengan anak buahnya melalui telekonferensi, Moeldoko mengklaim para panglima daerah militer memastikan semua personel dalam kondisi siaga untuk mengantisipasi dinamika kalangan masyarakat di daerah.
"Kalau ring satu diperlukan, TNI akan masuk," kata Moeldoko.
FRANSISCO ROSARIANS
Terpopuler:
Prediksi Mantan Hakim MK Soal Gugatan Prabowo
Bisakah PTUN Menangkan Prabowo-Hatta?
Jokowi Ingin Makan Kerupuk, Pengawal Melarang
ISIS Rilis Video Pemenggalan Wartawan AS